Advertisement

Sleman Punya 21 WBTb Baru, Disbud Siapkan Langkah Pengembangan hingga Pemanfaatan

Catur Dwi Janati
Jum'at, 02 Juni 2023 - 21:27 WIB
Sunartono
Sleman Punya 21 WBTb Baru, Disbud Siapkan Langkah Pengembangan hingga Pemanfaatan Suasana upacara adat Saparan Bekakak di Cagar Alam Gunung Gamping, Desa Ambarketawang, Gamping. Kini Saparan Bekakak ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda. Harian Jogja/Dok.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejumlah Warisan Budaya Takbenda (WBTb) di Sleman harus terus dikembangkan usai ditetapkan. Pembinaan, pemanfaatan dan pemutakhiran menjadi langkah yang harus ditempuh untuk menjaga WBTb yang ada.

Kepala Seksi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman, Dekhi Nugroho menerangkan usai penetapan 21 WBTb di Sleman, langkah selanjutnya harus dilakukan adalah upaya pengembangan.

Advertisement

"Setelah ditetapkan itu harusnya ada pemanfaatan juga. Ada pemanfaatan ada pengembangan," terangnya dihubungi pada Jumat (2/6/2023).

BACA JUGA : Berpotensi Punah, Ini yang Dilakukan Pemda DIY 

Menurut Dekhi ada tiga langkah yang harus dilakukan setelah WBTb ditetapkan. Terdiri atas pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan. Di ranah pemanfaatan, kesenian yang ditetapkan sebagai WBTb dapat ditampilkan. Wadahnya bisa beragam, bisa melalui pertunjukan khusus maupun merambah pada penyambutan tamu maupun pada acara-acara pemerintahan. 

Lalu di aspek pengembangan atau pemutakhiran, kesenian yang ditetapkan sebagai WBTb dapat dikembangkan dalam hal penggunaannya maupun pementasannya. Misalnya adaptasi terhadap gaya busana, bahasa maupun teknologi visual yang tengah berkembang saat ini. 

"Pengembangan bisa dikaji, untuk yang lebih sederhana, yang lebih disukai. Dari perform-nya, kostumnya kan bisa dikembangkan," ujarnya. 

Pada kategori adat dan tradisi, Dekhi menyebut masyarakat masih meyakini upacara adat sebagai nilai-nilai lokal. "Masih antusias masyarakat, nilai-nilainya masih," tuturnya.

Sementara preferensi di bidang kesenian berpotensi mengalami pergeseran. Keberadaan hiburan masa kini dinilai bisa membuat keberadaan kesenian yang ada tak menjadi pilihan.

Di tahun ini, Disbud Sleman akan melakukan revitalisasi kesenian yang nyaris ditinggalkan. Pengkajian sedang berlangsung sebelum proses revitalisasi tersebut. Menurut Dekhi banyak warisan pada kategori seni yang harus direvitalisasi. "Enggak hilang [keseniannya], masih ada tapi mulai tergerus, enggak dominan seperti dulu," ujarnya.

BACA JUGA : Ada Camcau hingga Growol, Ini Daftar Lengkap 30 Karya

"Karena itu tadi, faktor teknologi, budaya asing, terus preferensi generasi muda terhadap seni budaya bergeser," tambahnya.

Warisan Budaya Tak Benda merupakan tradisi atau ekspresi hidup, seperti seni pertunjukkan, tradisi lisan dan perayaan yang harus dilestarikan dalam upaya pelestarian warisan budaya. Kepala Disbud Sleman, Edy Winarya berharap masyarakat tak hanya mengetahui apa saja warisan kebudayaan Sleman, namun juga turut serta dalam melestarikan warisan budaya.

"Warisan Budaya Takbenda ini harus kita jaga bersama. Jangan sampai hanya dipahami sampai generasi kita, namun juga harus dijaga sehingga bisa diteruskan hingga generasi selanjutnya. Mari kita nguri-uri budaya bersama untuk melestarikan warisan leluhur," ujarnya.

Adapun 21 WBTb yang ditetapkan yakni Saparan Gamping (Bekakak), Suran Mbah Demang, Dadung Awuk, Badui, Khuntulan, Wayang Topeng Pedhalangan, Tenun Serat Gamplong, Saparan Wonolelo, Dandan Kali, Peksi Moi, Upacara Adat Tunggul Wulung, Kesenian Jabar Juwes, Gerobak Sapi, Wayang Thengul Yogyakarta, Langen Toyo, Trengganon, Upacara Bersih Desa Mbah Bregas, Upacara Adat Tuk Si Bedug, Upacara Bathok Bolu, Upacara Adat Pager Bumi Rebo Pungkasan dan Kesenian Antup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement