Advertisement
Operasi Beras Murah Belum Menyasar ke Seluruh Kapanewon di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan menilai pelaksanaan operasi beras murah di Gunungkidul disambut dengan antusias oleh masyarakat. Meski demikian, program belum bisa menyasar ke seluruh kapanewon dikarenakan Bulog selaku penyedia sedang fokus penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau bantuan sembako.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, sejak awal September melaksanakan operasi pasar dengan komoditas beras. Operasi dilakukan untuk menyetabilkan harga dan stok beras di pasaran. “Sekarang harganya masih tinggi, maka dilakukan operasi pasar,” katanya, Kamis (7/9/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Operasi Pasar Beras Murah Digelar di Gunungkidul, Catat Tanggal dan Tempatnya!
Dia menjelaskan, operasi pasar sudah dilaksankaan di beberapa titik seperti Aula Kapanewon Paliyan dan Balai Kalurahan Karangasem. Rencananya pada Senin (11/9/2023) dilaksanakan di Dusun Trowono B serta pada Rabu (13/9/2023) dilakukan di Balai Kalurahan Baleharjo.
Asar mengakui didalam penyelenggaraan yang telah berlangsung, antusias masyarakat sangat tinggi. Pasalnya, jatah beras seberat empat ton di setiap lokasi habis dalam waktu yang relatif singkat. “Makanya pelaksanaan operasi pasar ingin diperluas di seluruh kapanewon,” katanya.
Meski demikian, Asar mengakui perluasan operasi belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Ia berdalih sasaran belum menyasar ke 18 kapanewon di Gunungkidul karena Bulog, selaku penyalur sedang fokus untuk penyediaan stok dalam pelaksanaan program sembako atau BPNT bagi keluarga kurang mampu di Gunungkidul.
“Jadi beras Bulog sedang diprioritaskan untuk penyaluran program sembako. Tapi, setelah penyaluran program selesai akan berkoordinasi agar operasi beras murah bisa dilaksanakan hingga akhir tahun,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, kerja sama dengan Bulog dilakukan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menggelar operasi pasar. operasi pasar digelar untuk menyetabilkan harga beras. Kelik tidak menampik harga beras di pasaran sedang tinggi. Per kilonya dipatok Rp12.000-14.000.
BACA JUGA : Harga Beras Terus Naik, Disperindag Sleman Segera Operasi Pasar di 17 Kapanewon
“Sudah di atas Harga Eceran Tertinggi [HET]. Sebelumnya HET dipatok Rp9.450 per kilo, tapi sejak 1 September 2023 menjadi Rp10.900 per kilogram,” katanya.
Kelik mengungkapkan untuk penetapan HET mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional No.67/2023 tentang HET Beras. “Sudah ada acuannya. Tapi, untuk sekarang harganya masih di atas HET,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Wamensos Pastikan Sekolah Rakyat Hanya untuk Keluarga Tidak Mampu
- Kisah Taufik, Pelopor Kuliner Bakso Ukuran Besar di Jogja
- Jalan 5 Kilometer Setiap Hari Jadi Persiapan Fisik Jemaah Calon Haji
- Kulonprogo Tunggu Juknis Terkait Transmigrasi Pola Baru, Syaratnya Wajib Ikut Komcad TNI
- Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement