Advertisement
Lomba Tanam Timun Sleman Sukses Raih Omzet Ratusan Juta

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Lomba taman timun baby di Sleman terus bergulir. Tak hanya mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk produktif melakukan budi daya pertanian, lomba tanam timun juga sukses menghasilkan omzet ratusan juta rupiah.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono mengungkapkan lomba tanam timun digelar untuk mengerakkan wanita tani di Sleman. Khususnya untuk mengenalkan agribisnis dengan memanfaatkan lahan pertanian di lingkungannya. Dengan begitu wanita tani bisa menjadi penggerak produksi komoditas pertanian dan memperoleh keuntungan.
Advertisement
"Tidak hanya berupaya meningkatkan produksinya, tetapi KWT juga mampu memproduksi timun baby sesuai kebutuhan pasar. Baik dari segi kuantitas maupun kualitas," kata Suparmono pada Minggu (10/9/3023) di KWT Srikandi Mandiri Gejayan, Kapanewon Depok.
Salah satu dampak positif dari lomba tanam timun ini kata Suparmono bisa dilihat dari pendapatan yang diperoleh KWT. Hingga saat ini pendapatan KWT dari lomba ini mencapai Rp115,8 juta. Omzet tersebut dihasilkan dari penjualan timun yang dibanderol dengan harga antara Rp4250-5000 per kilogram.
Baca juga: 4 Pimpinan OPD Pemkot Jogja Sudah Terpilih, Pelantikan Masih Tunggu Kemendagri
Lomba tanam timun baby Bupati Cup diikuti 51 KWT dari 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman. Total luas lahan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mencapai 17.126 meter persegi.
Penilaian pemenang lomba tanam timun dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari unsur petugas lingkup DPPP Sleman serta praktisi ahli budidaya timun baby. Adapun beberapa kriteria penilaian terdiri dari penilaian budidaya meliputi jarak tanam, tinggi tanaman dan lebar daun serta penilaian produksi yang mencakup panen ke-1 sampai panen ke-20.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meninjau langsung lahan budi daya milik KWT Srikandi Mandiri Gejayan, Kapanewon Depok. Ia mengungkapkan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi.
Melihat potensi tersebut, Kustini mengajak petani agar jeli dalam melihat peluang. Dengan memanfaatkan teknologi, petani juga bisa memperluas pasar serta meraih keuntungan yang lebih tinggi.
"Dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan skill. Saya harap ibu-ibu KWT dapat meraih pasar yang lebih luas dan pendapatan yang lebih banyak," kata Kustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Klarifikasi GoTo Terkait Mantan Petingginya Terseret Dugaan Korupsi Chromebook
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Hari Pertama MPLS di SMPN 1 Banguntapan Dimulai dengan Penyerahan Simbolis Siswa Baru
- Jadwal dan Tarif Bus DAMRI Jogja-Semarang PP
- Jadwal, Tarif, dan Rute DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo, Kebumen, dan Magelang
- Jadwal KA Bandara YIA Reguler dan Xpress Berangkat dari Stasiun Tugu Hari Ini (15/7/2025)
- Mutasi Pejabat Utama Polda DIY: dari Dirreskrimsus, Irwasda dan Kapolresta Jogja
Advertisement
Advertisement