Duh, 30% Destinasi Wisata Air di Bantul Belum Punya Tim Penyelamat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul menyebut ada sekitar 20%-30% destinasi wisata air di Bumi Projotamansari tidak memiliki tim penyelamat.
Untuk mengantisipasi kecelakaan air, Dispar Bantul mendorong agar pengelola destinasi wisata memiliki tim penyelamatan sesuai standar keamanan dan keselamatan.
Advertisement
Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan destinasi wisata air seharusnya memiliki alat keselamatan, dan petugas keamanan yang memiliki keahlian khusus untuk menyelamatkan wisatawan apabila terjadi kecelakaan air.
Menurut Kwintarto, sebagian besar destinasi wisata air saat ini telah menyediakan alat keselamatan seperti rompi pelampung, meskipun begitu masih banyak destinasi wisata yang tidak memiliki petugas penyelamatan khusus.
“Standarnya kalau di wisata air harus ada orang yang tahu teknik penyelamatan, kedua standarisasinya menggunakan pelampung. Insyaallah sebagian besar penggunaan pelampung [sudah], yang belum justru belum semuanya diadakan pelatihan khusus,” katanya saat ditemui di kantor Dispar Bantul, Rabu (20/9/2023).
Kwintarto pun mengaku telah mengimbau pengelola destinasi wisata tersebut agar segera menyiapkan tim penyelamatan khusus agar keamanan dan keselamatan wisatawan dapat terjaga.
“Kami sudah mengimbau dari Badan Penanggulangan Bencana [BPBD Kabupaten Bantul], Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan [Basarnas] ditekankan bahwa tim penyelamatan ini khusus, bukan hanya pengelola saja, ilmunya renang ini khusus harus ada teknisnya,” katanya.
BACA JUGA: Wisata Air Sungai Oya Bakal Dibuka Kembali, Ini Catatanya
Menurutnya ada program pelatihan keamanan dan keselamatan yang digelar secara periodik di Kabupaten Bantul. Dia pun berharap pengelola destinasi wisata dapat mengirimkan petugas untuk dapat berpartisipasi dalam pelatihan tersebut.
“Kami ada program secara periodik, terutama pengelola destinasi wisata air agar segera berkoordinasi dan dilakukan pelatihan oleh Basarnas. Pemerintah akan memberikan dukungan agar pariwisata tetap berjalan, agar jangan sampai karena keteledoran atau kekurang siapan terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dia pun mengimbau agar wisatawan dapat selektif memilih destinasi wisata air yang aman untuk dikunjungi. “Wisatawan kami harap juga bisa lebih selektif, menanyakan di sana apakah ada petugasnya [tim penyelamat] atau belum, termasuk fasilitasnya. Saya menyarankan lebih utamakan keselamatan daripada kesenangan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Diminta Segera Keluarkan Aturan Turunan UU Kesejahteraan Ibu dan Anak
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Menurunnya Kunjungan Wisman Jadi Tantangan Pengurus Baru Asita DIY
- Sempat Ditutup, SPBU Janti Kembali Dioperasikan dengan Sistem KSO Pertamina Retail
- Polres Kulonprogo Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Wisata Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- TPS3R Caturharjo Jadi Satu-satunya Tempat Pengolahan Sampah di Bantul yang Fokus pada Sampah Plastik
- Kembangkan Komersialisasi Seni, ISI Jogja Jajaki Kolaborasi dengan Korea Selatan
Advertisement
Advertisement