Advertisement
Selama Oktober 2023 Aliran Air Selokan Mataram Akan Dimatikan, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) memastikan akan mematikan aliran air di sepanjang Selokan Mataram selama 1 bulan.
Air di sepanjang Selokan Mataram akan mulai dimatikan mulai 1 Oktober hingga 31 Oktober 2023.
Advertisement
Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO Rr. Vicky Ariyanti mengatakan pematian aliran air selama sebulan dilakukan untuk pembangunan bangunan ukur di saluran induk, pembuatan pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari selokan mataram.
Pematian aliran air, awalnya direncanakan dilakukan selama 2 bulan, namun dalam perkembangannya akan dilakukan selama satu bulan. Hal ini dilakukan setelah ada koordinasi antara BBWSSO dengan Pemkab Sleman dan petani serta pembudidaya ikan air tawar.
"Estimasi pengerjaan untuk beton waktunya 28 hari. Nantinya kami akan usahakan penggunaan zat adictif agar pengerjaannya cepat. Dan, perkiraan kami paling cepat 3 pekan," katanya, usai rapat koordinasi penutupan selokan mataram di Ruang Rapat Wakil Bupati Sleman, Senin (25/9/2023).
Vicky menambahkan, selama sebulan pengerjaan proyek, pihakhya tidak hanya akan membangun bangunan ukur di saluran induk. Akan tetapi juga akan membuat pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari selokan mataram.
"Nantinya kami juga akan lakukan peliharaan pengerjaan tanggul," lanjutnya.
Mengenai besaran nilai proyek, Vicky mengaku belum bisa mengungkapkan. Sebab, pihaknya masih akan melihat sejauh mana kerusakan dan urgensinya. Sebab, dengan adanya pematian aliran selokan mataram maka diharapkan akan diperoleh mana saja yang segera dan harus diperbaiki.
"Nanti kami akan lihat. Sekalian dicek," katanya.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan, pematian aliran air selokan mataram tidak bisa ditawar lagi. Sebab, ini sudah lama direncanakan. Pihakhya hanya bisa mendorong Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman untuk lebih masif menyosialisasikan terkair rencana pematian aliran tersebut.
"Kami minta dinas pertanian segera sosialsasi. Dan, ternyata mereka sudah menyosialisasikan hal ini ke petani. Harapan kami informasi ini bisa dijalankan," harap Danang.
Selain itu, Danang mengimbau kepada petani untuk mengantisipasi pematian aliran air selokan mataram dengan pola tanam mereka. Agar, masa tanam padi petani tak terpengaruh dengan kebijakan ini.
"Untuk pembudidaya ikan air tawar, bisa melakukan jenis ikan yang dipelihara. Tadi Dinas Pertanian juga telah menyampaikan jika pembudidaya ikan agar mengubah jenis ikan yang tidak butuh banyak air, seperti ikan lele dan sejumlah strategi lainnya," ucap Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
Advertisement