Advertisement

Duh! 400 Ha Lahan Pertanian Terdampak Pematian Aliran Selokan Mataram

Jumali
Senin, 02 Oktober 2023 - 14:37 WIB
Arief Junianto
Duh! 400 Ha Lahan Pertanian Terdampak Pematian Aliran Selokan Mataram Selokan Mataram Jogja. - Dok. Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Lahan pertanian seluas 400 hektare di tiga kapanewon yakni Seyegan, Mlati dan Godean dipastikan terdampak atas pematian saluran air Selokan Mataram.

Meski terdampak, produktivitas tanaman pangan, utamanya padi dipastikan tidak terlalu signifikan penurunannya.

Advertisement

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Siti Rokayah mengatakan, ada sebanyak 400 hektare lahan pertanian di Kapanewon Seyegan, Mlati dan Godean yang terdampak pematian aliran air Selokan Mataram selama Oktober 2023.

Meski terdampak, hal ini tidak akan berdampak signifikan terhadap produktivitas padi di wilayah tersebut. Sebab, pada Oktober 2023 kawasan tersebut memasuki musim panen padi. "Ada dampak tetapi tidak signifikan. Dampaknya petani harus menunda musim tanam. Jadi tidak menamam dulu selama bulan Oktober, baru menanam pada bulan November," katanya, Senin (2/10/2023).

Lebih lanjut Siti mengungkapkan jika pematian saluran air Selokan Mataram sejatinya telah disosialisasikan ke petani jauh-jauh hari. Dinas telah meminta kepada petani untuk menunda musim tanam pada Oktober 2023, ataupun mengalihkan menanam jenis tanaman selain padi dan yang tidak butuh air banyak.

Selain itu, petani di tiga kapanewon tersebut juga telah memajukan musim tanam padi. Pemajuan musim tanam ini dilakukan setelah adanya informasi dari BMKG terkait fenomena El-Nino. "Mereka sudah mulai menanam pada April. Ada sekitar 10.000 hektare lahan pertanian di Sleman Barat yang sudah melakukan percepatan tanam pada bulan tersebut. Jadi pada bulan Oktober memasuki musim tanam baru," imbuhnya.

"Karena ada pematian aliran air Selokan Mataram pada bulan Oktober, maka petani harus menunda musim tanam ke bulan November."

Sementara berdasarkan pantauan Harianjogja.com, pematian aliran air Selokan Mataram telah dilakukan sejak 1 Oktober 2023. Pematian aliran air Selokan Mataram dilakukan dengan mematikan saluran hulu Selokan Mataram yang ada di Bendungan Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

BACA JUGA: Pematian Aliran Air Selokan Mataram Dijadwalkan Hari Ini, Bupati Sleman Minta Ditunda

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo telah mengajukan surat permohonan penundaan pematian saluran Selokan Mataram tertanggal 29 September 2023.

Dalam surat bernomor 611/03698 bersifat amat segera tersebut, Bupati Kustini meminta kepada Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI agar pematian saluran Selokan Mataram ditunda.

"Kami mohon pematian saluran Selokan Mataram ditunda hingga periode fenomena El Nino berakhir," kata Bupati Sleman Kustini dalam surat yang ditembuskan kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak [BBWSSO], dilihat Minggu (1/10/2023).

Lebih lanjut Bupati Kustini mengungkapkan, aliran Selokan Mataram merupakan sumber air utama untuk budidaya pertanian, perikanan dan sumber air bersih. Disamping itu wilayah Kabupaten Sleman merupakan wilayah penyangga produksi pertanian dan perikanan untuk wilayah D.I Yogyakarta yang sangat bergantung pada aliran Selokan Mataram.

Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO, Rr. Vicky Ariyanti mengatakan pematian aliran air selama sebulan dilakukan untuk pembangunan bangunan ukur di saluran induk, pembuatan pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari Selokan Mataram.

Pematian aliran air, awalnya direncanakan dilakukan selama dua bulan, tetapi dalam perkembangannya akan dilakukan selama satu bulan. Hal ini dilakukan setelah ada koordinasi antara BBWSSO dengan Pemkab Sleman dan petani serta pembudidaya ikan air tawar.

"Estimasi pengerjaan untuk beton waktunya 28 hari. Nantinya kami akan usahakan penggunaan zat adiktif agar pengerjaannya cepat. Dan, perkiraan kami paling cepat 3 pekan," katanya seusai rapat koordinasi penutupan Selokan Mataram di Ruang Rapat Wakil Bupati Sleman, Senin (25/9/2023).

Vicky menambahkan, selama sebulan pengerjaan proyek, pihakhya tidak hanya akan membangun bangunan ukur di saluran induk. Akan tetapi juga akan membuat pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari Selokan Mataram. "Nantinya kami juga akan lakukan peliharaan pengerjaan tanggul," katanya.

Mengenai besaran nilai proyek, Vicky mengaku belum bisa mengungkapkan. Sebab, pihaknya masih akan melihat sejauh mana kerusakan dan urgensinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jemaah Calon Haji Disarankan Bawa Obat-obatan

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement