Advertisement

DPRD Tegaskan Pentingnya Kebersihan di Parangtritis

Media Digital
Kamis, 05 Oktober 2023 - 20:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
DPRD Tegaskan Pentingnya Kebersihan di Parangtritis Anggota Komisi A DPRD Bantul, Anton Wahana (tengah) saat kegiatan DPRD Bantul beberapa waktu lalu. (IST)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pariwisata menjadi salah satu sektor yang menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup signifikan di Bantul. Sektor ini juga berperan dalam memberdayakan masyarakat di sekitarnya. Untuk mengembangkan pariwisata, kepuasan wisatawan harus diutamakan. 

Anggota Komisi A DPRD Bantul, Anton Wahana, mencontohkan beberapa lokasi wisata di daerah lain yang mengedepankan kebersihan seperti di Jepang dan di Nusa Dua Bali. “Di Jepang, sungai di tengah kota, satu sobek plastik pun tidak ada. Petugas pemungut sampah di sana bahkan memakai dasi,” katanya, Kamis (5/10/2023). 

Advertisement

Fenomena tersebut menurutnya menggambarkan bagaimana orang Jepang benar-benar menjaga kebersihan dan memperhatikan kenyamanan wisatawan. Hal ini bisa menjadi inspirasi bagi pariwisata di Indonesia terutama di Bantul untuk pengembangan wisata. 

Kemudian di Nusa Dua Bali, ia memaparkan lokasi dilaksanakannya pertemuan G20, terdapat petugas kebersihan yang memungut sampah setiap 20 menit. “Daun yang kuning dipetik, rumput selalu hijau, segar. Kalau pariwisata harus resik,” ungkapnya. 

Di Bantul, objek pariwisata yang paling banyak di kunjungi saat ini masih Pantai Parangtritis. Ia berharap Parangtritis bisa ditata dan dikelola dengan lebih baik, terutama kebersihannya, agar terus menarik minat wisatawan. “Kalau ditata, bersih, banyak tamu. Jadi di situ kami buat sehari tiga kali ada petugas pemungut sampah. Dan itu disediakan sepeda roda tiga, truk sampah di sana. Itu sudah lumayan bersih. Hari ini kami usulkan dengan pansus pariwisata supaya pemungut sampah ditambah tiga kali,” katanya. 

Dengan petugas pemungut sampah yang lebih banyak, diharapkan Parangtritis lebih bersih dan indah. “Kalau bersih orang jadi nyaman. PAD dari situ juga akan naik. Ini juga perlu didukung dengan kenyamanan di luar objek wisata,” ujarnya. 

Kenyamanan wisatawan di luar objek wisata ia mencontohkan dengan tidak adanya pengemis dan peminta-minta di sepanjang jalan menuju objek wisata. “Jangan ada orang minta-minta di lampu merah. Kalau jualan ya jangan di situ, membahayakan dia dan orang lain. Itu kami galakkan, tapi tidak mudah,” paparnya. 

Kemudian untuk industri suvenir yang kebanyakan dijalankan oleh warga Bantul, juga perlu diperhatikan kepuasan pembeli. Suvenir merupakan salah satu pendukung kegiatan pariwisata yang memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. 

“Untuk produsen, kalau merawat hasil produk seperti merawat wajahnya. Jangan di-celoneh-loneh [dibuat sembarangan]. Membuat produk itu yang pertama harus senang dulu. Kalau kita senang, orang lain pasti senang. Kalau ada yang rusak jangan dipaksa dijual,” katanya.

Lalu dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), dalam penyambutan dan pelayanan wisatawan perlu memperhatikan                kenyamanan wisatawan dengan bersikap ramah dan profesional. “Pelayanan juga harus ramah dan sabar,” ungkapnya. Diharapkan dengan berbagai penataan dan pengelolaan yang baik, pariwisata di Bantul dapat berkembang lebih besar lagi. Selain menumbuhkan PAD Bantul, pariwisata yang terus berkembang juga akan memberdayakan masyarakat Bantul melalui berbagai kegiatan pariwisata dan pendukungnya. (BC)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina

News
| Senin, 06 Mei 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement