Advertisement

Bertemu Haedar Nashir, Kaesang Minta Wejangan Soal Berpolitik Praktis

Yosef Leon
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 12:17 WIB
Maya Herawati
Bertemu Haedar Nashir, Kaesang Minta Wejangan Soal Berpolitik Praktis Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (berpeci) memberikan keterangan kepada wartawan seusai bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah Terban, Kota Jogja, Jumat (6/10 - 2023). Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAKetua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah Terban, Kota Jogja, Jumat (6/10/2023). Dalam pertemuan tersebut, Kaesang yang baru saja ditetapkan menjadi ketum partai mengaku banyak meminta masukan kepada Haedar yang dinilainya menguasai persoalan politik dan kebangsaan. 

Putra bungsu Presiden Joko Widodo itu tiba di kantor PP Muhammadiyah sekitar pukul 09.00 Wib dengan didampingi oleh sejumlah pengurus PSI pusat di antaranya Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, Aishah Gray dan beberapa nama lain. Setelah melakukan pertemuan kurang lebih selama satu jam, Kaesang langsung bertolak ke Jakarta. 

Advertisement

Kaesang menjelaskan, dirinya banyak berdiskusi tentang persoalan negara bersama Haedar dalam pertemuan itu. Haedar juga berpesan agar Kaesang tetap mengedepankan cara politik yang santun dengan pondasi keagamaan. "Kami lebih banyak bahas persoalan tentang negara dan bagaimana agama itu menjadi salah satu pondasi kita dalam berpolitik," ujarnya. 

Menurut Kaesang, dalam diskusi tersebut kedua belah pihak sama sekali tidak membicarakan soal politik praktis terutama soal pencalonan Presiden maupun Wakil Presiden. Pembicaraan lebih kepada permintaan dan masukan kepada dirinya yang baru saja bergabung ke dalam politik praktis dengan menjabat sebagai ketua umum. "Untuk Capres dan Cawapres belum. Batasnya kan masih 25 Oktober, jangan buru-buru," katanya. 

Namun begitu, Kaesang menambahkan bahwa konsolidasi partainya tetap dijalankan menjelang masa pencoblosan yang jatuh pada Februari mendatang. Beberapa agenda sudah terjadwal untuk sosialisasi dan konsolidasi kader di sejumlah wilayah. "Karena waktunya singkat juga, ke depan kami akan gerak cepat. Ada jadwal konsolidasi di Sleman, Manado, NTT, Jawa Timur dan lainnya untuk mempersiapkan kader," ujarnya. 

Bersamaan dengan itu Kaesang menyatakan bahwa pendisiplinan terhadap sejumlah kader yang menyimpang terhadap aturan partai dan norma berpolitik yang santun masih akan terus dilakukan. Pihaknya ingin agar para kader solid dengan kerja bersama dalam menyukseskan raihan suara partai pada Pemilu 2024 mendatang, bukan malah saling sindir dan mempraktikkan cara berpolitik yang keliru. 

BACA JUGa: Hari Terakhir, Malioboro Coffee Night Diproyeksi Jadi Hub Pemasaran Kopi ke Luar Negeri

"Jangan sampai ada lah sanksi disiplin kedua. Ke depan kita maunya para kader mengedepankan politik yang santun dan tetap solid. Doanya saja yang penting agar target kami 8 persen atau 16 persen raihan suara tercapai di Pemilu 2024 mendatang," pungkasnya. 

Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti menyebut, Haedar Nashir memberikan tiga wejangan kepada Kaesang dalam kesempatan itu. Pertemuan tersebut, kata dia lebih kepada permintaan nasihat oleh Kaesang lantaran Haedar dinilainya sebagai tokoh senior yang punya pengalaman panjang dalam mengawal perjalanan negara dan bangsa. 

"Karena Kaesang kan ketua umum yang baru di PSI, jadi dia minta nasihat. Saya pikir itu inisiatif yang baik karena sebelumnya dia juga bertemu dengan PB NU," kata Sayuti. 

Adapun tiga hal yang disampaikan Haedar kepada Kaesang dalam konteks berpolitik yakni soal pembangunan kekuatan Indonesia dengan penguatan nilai keagamaan sebagai dasar, berpolitik dengan budaya dan pengarusutamaan nilai Pancasila dalam kebijakan dan aktivitas politik. 

"Tidak ada membahas soal politik praktis, baik soal dukungan atau yang lain ga ada. Dia ketemu tokoh yang dianggapnya sebagai senior jadi minta masukan," kata Sayuti. 

Sayuti juga menambahkan bahwa, Kaesang merupakan sosok muda yang perlu diberikan kesempatan sebagai pemimpin. Cukup banyak tokoh dan pejabat politik dari kalangan pemuda dalam sejarah sejumlah negara dan bahkan Indonesia yang berkarir dalam dunia politik meskipun usianya masih sangat muda. 

"Anak muda itu perintis bangsa, sangat layak diberikan kesempatan dalam membangun, banyak pemimpin negara yang muda dan diberikan kesempatan untuk berkontribusi. Kebetulan saja dia anak Pak Jokowi, ada akses dan sangat baik didorong dengan kepemimpinan yang objektif tentunya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta, Suami Maia Estianty Terseret Kasus Kepala Bea Cukai Yogyakarta

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement