Komisi II DPRD Kulonprogo Dorong Penggunaan Teknologi untuk Optimasi Pertanian Hortikultura
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Guna meningkatkan potensi hasil pertanian hortikultura di Kulonprogo, Komisi II DPRD Kulonprogo mendorong Pemkab Kulonprogo mempermudah akses petani untuk menggunaan teknologi pertanian.
Kabupaten Kulonprogo dikenal unggul di bidang pertanian hortikultura, mulai dari cabai di lahan pesisir hingga bawang merah. Meski demikian, potensi ini masih belum dimaksimalkan dan menghadapi sejumlah tantangan.
Advertisement
Dalam acara Podcast Komisi II DPRD Kulonprogo yang bertajuk Kebijakan Pengembangan Pertanian Hortikultura di Kulonprogo, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo Priyo Santoso mengurai kondisi pertanian hortikultura di kabupaten tersebut dan tantangan yang menyertainya.
“Kulonprogo punya potensi yang besar untuk pertanian hortikultura. Di wilayah selatan ada pertanian cabai, bawang merah, melon, dan semangka. Di utara, ada durian. Namun, kebutuhan petani untuk meningkatkan hasil pertanian perlu didorong sarana dan prasarana yang baik, seperti irigasi dan dukungan alih teknologi,” ujar Priyo dalam siniar tersebut dikutip pada Jumat (6/10/2023).
Saat ini, jumlah petani di Kulonprogo terus berkurang dengan minimnya minat anak muda terhadap bidang ini. Sementara itu, kebutuhan petani untuk meningkatkan hasil pertanian terus meningkat. Jika terus dibiarkan dan tidak dibarengi dengan fasilitas seperti alih teknologi, maka kesejahteraan petani sulit meningkat.
Dukungan Pemkab Kulonprogo untuk membantu petani mengakses teknologi pertanian sangat penting. Jika tidak ada alih teknologi, daya jangkau untuk meningkatkan produk pertanian hortikultura di Kulonprogo sangat sulit, apalagi teknologi masih menjadi sesuatu yang tidak murah bagi petani.
“Memang sudah ada petani yang menggunakan teknologi, seperti alat penyemprot air otomatis di lahan pasir pertanian cabai di Trisik. Tapi persoalannya tidak semua petani mampu berinvestasi untuk menggunakan teknologi. Nilai investasi petani kita masih kurang, sehingga perlu bantuan akses dari pemerintah,” terang politisi dari PAN ini.
Menurutnya, Pemkab Kulonprogo bisa mencanangkan program subsidi bunga bagi petani untuk mengakses teknologi pertanian. Selama ini, subsidi bunga sudah mulai diterapkan bagi pelaku UMKM. Jika petani juga diberi program serupa, niscaya beban petani dalam mengakses kebutuhan alih teknologi pertanian bisa berkurang.
Priyo juga mengakui jika kemampuan keuangan daerah yang terbatas, sehingga alokasi anggaran yang ada belum optimal untuk meningkatkan kesejahteraan petani hortikultura di Kulonprogo. Untuk itu, ia mendorong Pemkab Kulonprogo untuk menghubungkan potensi pertanian dengan konsep kultural sehingga bisa mengajukan pendanaan dari Dana Keistimewaan (Danais) DIY.
“Seperti organisasi perangkat daerah yang lain bisa mengakses danais, kami komisi II meminta dinas pertanian memaksimalkan bagaimana pertanian kita berbasis budaya, sehingga nanti bisa di-backup danais. Karena jika hanya menggunakan APBD, kurang optimal,” ujarnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Natal dan Tahun baru, Volume Kendaraan di Tol Trans Jawa Meningkat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
- Prakiraan Cuaca di Jogja Minggu 22 Desember 2024, BMKG: Potensi Hujan Ringan Terjadi di DIY
- Mau Jalan-jalan Keliling Jogja? Berikut Rute dan Jalur Trans Jogja bisa Bayar QRIS
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 22 Desember: Wisatawan Masuk Jogja, Tol Jogja-Solo, Laju Timnas di AFF Terhenti
- Kunjungi Kulonprogo, Mendes PDT Minta Seluruh Desa Kembangkan Potensi Lokal
Advertisement
Advertisement