Advertisement
Hebat! Murid SD Gedangsari Gunungkidul Bikin Batik untuk Seragam Sekolah
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—SD Negeri Tengklik di Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari menjadi salah satu sekolah binaan Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim (YPA-MDR) untuk pengembangan batik. Pihak sekolah pun mewajibkan murid membuat batik mandiri untuk seragam sekolah.
Guru di SDN Tengklik, Wahyuni mengatakan, pelatihan batik di bawah binaan YPA-MDR sudah dilakukan sejak 2007 lalu. Upaya pengembangan terus dijalankan guna memberikan bekal ketrampilan kepada para siswa.
Advertisement
“Pembinaan dilakukan secara berjenjang dari SD, SMP hingga SMK. Semua sudah dipersiapkan oleh Yayasan untuk pembinaannya,” kata Wahyuni di sela-sela kegiatan Peringatan Hari Batik Nasional 2023 yang diselenggarakan oleh Komunitas Pembatik Cilik Gedangsari dan Masyarakat Perajin Peduli Budaya Batik di SDN Tengklik, Senin (9/10/2023).
BACA JUGA : Batik Karya Anak SD Jadi Motif Resmi Batik Gunungkidul
Menurut dia, pengenalan batik kepada anak didik tidak serta merta langsung dilakukan. Di tahap awal hanya diperkenalkan tentang motif dan tata cara membatik.
Adapun praktik membatik mulai dilakukan pada saat anak duduk di kelas V. Di kelas ini, siswa-siswi juga diberikan kewajiban membuat seragam batik sendiri.
Pembuatan disesuaikan dengan motif resmi milik Kabupaten Gunungkidul, yakni motif Walang. Kendati demikian, untuk proses pembuatan atas pengayaan disesuaikan dengan ketrampilan dan keinginan masing-masing murid.
“Motif walang jadi pedoman untuk membuat bahan seragam. Sedangkan gambarannya diserahkan ke masing-masing siswa,” katanya.
Wahyuni mengungkapkan, pelatihan membantik dalam sepekan dilaksankaan selama dua jam. Untuk menyelesaikan seragam batik kreasi siswa dibutuhkan waktu sekitar satu bulan. “Sudah ada yang jadi dan digunakan setiap Kamis,” katanya.
Keberhasilan dalam membatik tidak hanya menyelesaikan bahan seragam sekolah. Namun, juga sudah ada yang mengikuti show, salah satunya yang diselenggarakan di Kawasan Wisata Mangunan, Bantul di 2022.
“Saat itu malah kreasi dari anak-anak dibeli oleh isteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan harga di atas Rp2 juta per lembarnya,” kata Wahyuni.
Hal senada diungkapkan oleh Pendamping pelatih membatik siswa SDN Tengklik, Anjani Sekar Arum. Menurut dia, pelatihan tidak hanya sebatas tata cara membatik yang baik dan benar, tapi juga ada proses berlatih komunikasi yang baik.
“Komunikasi ini yang terus dilatih untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sehingga bisa mengeskpresikan atau menerangkan terkait dengan kreasi yang dibuat,” katanya.
Anjani mengungkapkan upaya pembekalan terhadap para siswa terus dilakukan bersama dengan YPA-MDR. “Malahan sebentar lagi akan dibuka Destinasi Eduwisata Batik,” katanya.
Kepala BPD DIY Cabang Wonosari, Andrianto Agus Susilo mendukung penuh terhadap upaya mencetak wirausaha muda. Salah satunya pengembangan kerajinan batik di SDN Tengklik.
BACA JUGA : Fashion Show Batik Digelar di Pantai Sepanjang 3-4 Juni 2023
Menurut dia, program ini bisa menjadi modal berharga bagi para siswa karena diberikan bekal ketrampilan tentang membatik. “Tentunya tugas kami mengenalkan tentang perbankan melalui tambungan simpel [Simpanan Pelajar] dan kami siap memberikan pendampingan dalam upaya pengembangan usaha,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- DBD Mulai Merajalela di DIY, Ini Dia Strategi Dinkes
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
Advertisement
Advertisement