Advertisement
Rekomendasi UNESCO Pemda DIY Bentuk Sekretariat Pengelolaan Sumbu Filosofi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY segera membentuk sekretariat bersama untuk pengelolaan Sumbu Filosofi guna menindaklanjuti rekomendasi UNESCO setelah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia beberapa waktu lalu.
Seluruh jajaran kabupaten/kota diminta mewujudkan hal tersebut dengan membuat organisasi khusus penanganan Sumbu Filosofi.
Advertisement
Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, struktur sistem pengelolaan dan koordinasi untuk Sumbu Filosofi terdiri dari perpaduan sistem tradisional Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat alias Kraton Jogja dan pemerintahan terkini.
Menurutnya ada empat struktur pengelolaan dalam management plan yang dirancang yakni sekretariat bersama untuk level keputusan dan kebijakan, pengelola situs kawasan sumbu filosofi untuk level operasional, kelompok kerja teknis sumbu filosofi level masyarakat, dan sistem tradisional yaitu tata rakiting paprentahan dan tata rakiting wewangunan oleh kraton.
“Tujuan kami adalah mewujudkan kelestarian nilai-nilai keistimewaan dan kesejahteraan masyarakat. Nah bentuknya berupa pengelolaan kawasan terbadu berbasis pemberdayaan budaya dan ekonomi masyarakat,” jelas Beny, Rabu (11/10/2023).
Pada ruang lingkup pengelolaan, dilakukan oleh empat unsur yaitu Kraton Jogja, Pemda DIY, Pemkot Jogja, dan Pemkab Bantul. Substansi pelaksanaan ada pada sektor perencanaan, sektor infrastruktur, sektor kebudayaan dan pariwisata, sektor ekonomi dan perdagangan, dan sektor ketentraman dan ketertiban umum.
BACA JUGA: Peringatan Dini Kekeringan, Sejumlah Wilayah DIY Bakal Tak Ada Hujan hingga 2 Bulan
“Legalitas pengelolan kawasan terpadu ini akan melalui pembentukan sekretariat bersama, pengelolaan warisan dunia sumbu filosofi, Peraturan Gubernur DIY tentang Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi, penyusunan Memorandum of Understanding, penyusunan perjanjian kerja sama, pembagian kewenangan dan pendanaan,” ujar Beny.
Sekretariat ini bertugas mengomunikasikan pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi kepada UNESCO melalui Perwakilan Indonesia untuk UNESCO; menyusun arah kebijakan dan strategi (tahapan, pendanaan) Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi dan Melaksanakan koordinasi dan integrasi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program/kegiatan, pengganggaran Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi sesuai dokumen rencana pengelolaan/management plan oleh semua pihak.
"Juga melaksanakan evaluasi dan perubahan dokumen rencana pengelolaan/management plan, kemudian melaporkan pelaksanaan pengelolaan warisan dunia sumbu filosofi kepada Gubernur sekurang-kurangnya satu bulan sekali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Menjulang 500 Meter di Atas Puncak
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Kulonprogo Usulkan Raperda Penanggulangan Kemiskinan ke DPRD
- Libur Panjang Dongkrak Kunjungan Wisatawan Nusantara ke DIY
- Polsek di Gunungkidul Juga Melayani Permohonan SKCK untuk PPPK Paruh Waktu
- Ribuan Batang Rokok Ilegal Disita di Sleman, Ada yang dari Luar Negeri
- Ini 3 Besar Alokasi Anggaran Pendidikan Bantul di APBD Perubahan 2025
Advertisement
Advertisement