Advertisement

Promo November

Gus Muwafiq Gelar Peringatan Maulid Nabi, Hidangkan Menu Terbaik bagi Jemaah

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 14 Oktober 2023 - 18:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Gus Muwafiq Gelar Peringatan Maulid Nabi, Hidangkan Menu Terbaik bagi Jemaah Gus Muwafiq. Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pengasuh Pondok Pesantren Minggir, Sleman, KH Muwafiq atau Gus Muwafiq menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW selama 2 hari, Sabtu (14/10/2023) dan Minggu (15/10/2023).

Selain diisi dengan sholawatan dan pidato kebangsaan, acara bertajuk “Shalawat Kebangsaan” tersebut juga menghadirkan beragam hidangan dari bahan-bahan terbaik.

Advertisement

Beberapa hidangan terbaik yang disajikan mulai dari olahan ayam bangkok, ayam-ayam petarung terbaik dan ikan arapaima raksasa. “Ayam akan ada puluhan ekor. Akan ada yang bawa kambing garut terbaik tapi belum tahu jadi apa nggak, dan olahan ikan arapaima sepanjang 3-4 meter seberat kwintalan,” kata Gus Muwafiq, Sabtu (14/10/2023).

BACA JUGA: Gus Muwafiq Gelar Lomba Puisi Akhir Pekan Ini, Joko Pinurbo Jadi Bintang Tamu

Tak cuma olahan ikan dan daging, berbagai jenis buah dan sayur juga akan disediakan. Hidangan makanan itu disediakan untuk sekitar 15.000 sampai 20.000 jemaah yang akan hadir. “Ada pesta durian, buah-buahan jeruk, anggur, lengkap, dan sayur. Ada rayahan juga, uang digantung-gantung,” lanjutnya.

Gus Muwafiq menjelaskan bahwa panitia sengaja menyediakan hidangan terbaik dalam peringatan Maulid Nabi ini. Sebab, acara itu adalah untuk memperingati hari kelahiran manusia terbaik. “Karena untuk Rasul, manusia terbaik, maka kita cari semua yang terbaik, semampu kita,” ujarnya.

Pada zaman dulu, Rasulullah menurutnya menjalankan puasa pada hari kelahirannya. Karena itu, para sahabat kemudian menyiapkan buka puasa untuk Sang Nabi. Mereka membuat berbagai masakan yang berbeda-beda untuk kemudian dibawa ke Rasul.
Para sahabat kemudian ikut makan bersama Nabi setelah dibacakan doa.

“Makan bareng jadi daging, barokah. Dagingnya enggak dibakar api neraka. Maka doanya barik lana temannya waqina ‘adhabannar. Dijauhkan dari api neraka, setelah itu makan makanan barokah ini, ketika dibawa pulang namanya berkat,” jelasnya.

Dalam doa makan tersebut, barik lana berarti berkahilah kami. Inilah yang digarisbawahi oleh Gus Muwafiq, penggunaan kata ‘kami’, bukan ‘saya’. Meskipun seseorang makan sendiri, namun doanya tetap jamak, menggunakan ‘kami’.

“Makan harus berbanyak, karena makan itu urusan banyak orang, konsorsium pangan. Ketika makan, kita berhadapan atau melibatkan jutaan orang, maka ‘kami’, bukan ‘saya’,” kata dia.

Gus Muwafiq juga menjelaskan mengapa makanan bisa menjadi berkah dan menyimpan doa. Layaknya pita kaset yang bisa menyimpan suara, makanan juga bisa menyimpan berkah. Itu mengapa banyak santri yang berebut makanan sisa kiai. Hal itu bukan persoalan kultus, tapi soal berkah.

“Banyak orang enggak paham, hanya melihat dari kacamata feodalisme. Kita melihat dari kacamata doa,” paparnya.

BACA JUGA: Pembongkaran Pohon Hampir Rampung, Konstruksi Tol Jogja-YIA Dimulai November

Acara makan-makan bersama di puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Minggir, Sleman, akan dilaksanakan pada Minggu (15/10/2023) malam berbarengan sejumlah acara utama.

Di antaranya, pidato kebudayaan KH Ahmad Muwafiq, sholawatan yang akan dipimpin oleh ‘Mafia Solawat,’ dan penampilan Grup Rebana Al Banjari Kubah Ireng dari Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement