Advertisement
Tumbuk Yuswa Sultan, Lenggahing Harjuno Digelar di Pagelaran

Advertisement
JOGJA—Merayakan 80 tahun usia Sri Sultan HB X, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar rangkaian kegiatan dalam rangka mangayubagya bertajuk Lenggahing Harjuno. Kegiatan tersebut diawali dengan pameran yang mengusung tajuk serupa Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan dengan menampilkan kronik dari sosok pangeran muda BRM Herjuno Darpito hingga pelbagai capaian dan paradigma kebudayaan yang dicanangkan saat menjadi Sultan dan Gubernur. Adapun teknis pelaksanaan pameran ini berada di bawah koordinasi Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nitya Budaya.
Diilhami dari Serat Lenggahing Harjuno yang ditulis langsung oleh Sultan HB X, pameran Lenggahing Harjuno menyajikan ritus hidup Sultan dengan berbagai piwulang adiluhur dan adiluhung. Pada diskursus Kebudayaan Jawa, catatan pribadi dari Sultan merujuk pada pola didaktis dalam bentuk berbagai seni pertunjukan.
Advertisement
Sementara konteks Takhta dan Kedaulatan sebagai bagian dari ketokohan Sultan merujuk pada sosok tunggal. Sultan sebagai pimpinan tertinggi dalam institusi kebudayaan Kraton secara daulat bertakhta dan diakui.
Perihal ini selaras dengan definisi daulat yang berarti berkat dan kebahagiaan yang tercurah pada seorang raja. “Pisungsun 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 adalah wujud darma bakti dalam menghadirkan ruas-ruas cerita hidup sang pemimpin melalui pameran. Diilhami dari sastra wulang Serat Lenggahing Harjuno, pameran akhir tahun ini pun mengusung tajuk Lenggahing Harjuno, Sultan, Takhta, dan Kedaulatan,” ujar Penghageng KHP Nitya Budaya GKR Bendara, Jumat (20/10/2023).
BACA JUGA: Menguat Kabar Potensi Gibran Dampingi Prabowo, PAN: Kami Terima
Melalui gelaran pameran ini, Kraton mengundang masyarakat untuk kembali mengenal Sang Sultan, sosok pemimpin tertinggi dari institusi budaya di Kraton sekaligus Gubernur DIY. Di sisi lain, masyarakat diajak untuk menjadi bagian dari gelaran pameran melalui rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kraton.
“Serat Lenggahing Harjuno sebagai representasi dari daulat kebudayaan dan piwulang menjadi gambaran bagi siapapun yang membacanya. Bahkan dalam proses penyusunan narasi-narasi pameran, bukan hanya fakta yang diperoleh tetapi juga nilai-nilai didaktis yang mendidik,” ujar GKR Bendara.
Pahargyan pembukaan pameran dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2023 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dengan menyajikan tiga karya seni ciptaan Sultan HB X, yaitu Wayang Wong lakon Gana Kalajaya, Beksan Ajisaka, dan Bedhaya Mintaraga.
Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, KPH Notonegoro, menyampaikan Beksan Ajisaka dan Bedhaya Mintaraga merupakan tarian ciptaan (Yasan Dalem) Sultan HB X.
“Beksan Ajisaka merupakan beksan kakung pertama yang diciptakan Ngarsa Dalem dan beberapa kali ditampilkan dalam seremonial atau penyambutan tamu skala nasional dan internasional. Sedangkan Bedhaya Mintaraga termasuk Yasan Dalem baru, sehingga ini jadi kesempatan untuk ditampilkan dan dapat disaksikan langsung oleh masyarakat," ujarnya.
Bedhaya Mintaraga, lanjutnya, merupakan tarian yang bersumber pada piwulang dalem serat Lenggahing Harjuna sebagai sajian puncak rangkaian pembukaan pameran yang bertajuk dari serat yang sama. Sementara, lakon Ganakalajaya dipilih sebagai sajian pertunjukan pembukaan pameran karena dinilai memiliki variasi yang beragam dari sisi gerak dan tokoh yang ditampilkan. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
Advertisement