Advertisement
PENDIDIKAN LITERASI Ajak Masyarakat Kenali Nilai Sumbu Filosofi Lewat Pameran Arsip
Advertisement
JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY akan menyelenggarakan pameran arsip dengan tema Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia, Selasa (24/10/2023). Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Depo Arsip DPAD DIY itu digelar untuk menyemarakkan serta mengajak masyarakat mengenal nilai dan sejarah dalam Sumbu Filosofi.
Kepala Bidang Pengolahan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo menjelaskan ada tiga alasan jajarannya mengangkat tema tentang Sumbu Filosofi dalam pameran itu. Pertama, berkaitan dengan momentumnya yang berdekatan dengan pengesahan Sumbu Filosofi oleh UNESCO.
Advertisement
Kedua, Sumbu Filosofi adalah warisan leluhur yang perlu ditransfer ke generasi saat ini agar filosofi ajaran Sri Sultan Hamengku Buwono I bisa diaplikasikan dalam kehidupan. "Ketiga, kami ingin ikut mempublikasikan kekayaan DIY yang sangat beragam melalui keberadaan arsip," katanya saat ditemui, Rabu (17/10/2023).
Rakhmat menjelaskan, dari pameran arsip itu masyarakat tidak hanya bisa mengenang masa lalu serta menyaksikan bagaimana keadaan Sumbu Filosofi dari masa ke masa. Pameran ini menjadi bukti bahwa masyarakat bisa menjadikan arsip sebagai media pembelajaran demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
"Untuk materi arsip yang kami tampilkan dipilih dengan ketat. Kami berdiskusi dengan sejumlah pakar, menelusuri arsip lama di DPAD, serta studi literatur," katanya.
Arsiparis DPAD DIY, Budi Santoso menjelaskan pameran ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan dalam rangka mengenalkan manfaat dan kegunaan arsip serta bagian edukasi kepada masyarakat luas. Pameran arsip diselenggarakan dua kali dalam setahun dan pameran pada Oktober ini merupakan pameran kedua di 2023.
"Pameran juga bertepatan dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, sehingga tema yang kami angkat disesuaikan untuk mengajak masyarakat mengetahui bagaimana perkembangan nilai dan wilayah di sekitar Sumbu Filosofi dari masa ke masa," katanya.
Budi menerangkan, ada 29 arsip yang dipamerkan dan bisa disaksikan secara gratis oleh masyarakat. Sejumlah arsip itu sebagian besar terdiri dari foto dan gambar. DPAD harus memilih arsip yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman lantaran jumlahnya yang sangat banyak.
"Sebagian besar foto dan gambar diambil pada periode 1800 sampai 1900-an, kami juga menyesuaikan dengan lokasi pameran yang terbatas sehingga dipilih karya yang benar-benar representatif," katanya.
Karya yang ditampilkan itu diambil dari khazanah milik Pemda DIY, Pemkot Jogja dan milik Koninklijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde (KITLV) Belanda. Kemudian ada pula dua foto terbaru berupa gambar para delegasi Pemda DIY saat mengikuti sidang penetapan Sumbu Filosofi di Riyadh, Arab Saudi.
Sementara, foto lainnya berisi tentang Panggung Krapyak, Keraton Ngayogyakarya Hadiningrat, Tugu Pal Putih dan sejumlah atribut lain. "Masyarakat bisa berkunjung dan melihat secara gratis untuk mengetahui atribut serta kawasan Sumbu Filosofi dari masa ke masa," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menkominfo Pastikan Starlink Tetap Bayar Pajak Seperti Operator Lain
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement