Advertisement

Masih Ingat Keracunan yang Bikin Bocah Girisubo Meninggal? Ini Hasil Uji Laboratoriumnya

David Kurniawan
Selasa, 24 Oktober 2023 - 18:07 WIB
Arief Junianto
Masih Ingat Keracunan yang Bikin Bocah Girisubo Meninggal? Ini Hasil Uji Laboratoriumnya Ilustrasi Keracunan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Masih ingat kasus dugaan keracunan makanan yang menyebabkan meninggalnya seorang bocah berusia 10 tahun asal Girisubo pada 19 September 2023 lalu? Hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) telah keluar, Senin (23/10/2023).

Dari hasil uji laboratorium itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty memastikan adanya kuman dan kapang pada makanan NAA, anak yang meninggal dunia diduga karena keracunan di Kalurahan Jerukwudel, Girisubo. “Dari makanan yang diteliti memang terdapat kuman dan kapang,” kata Dewi saat dihubungi wartawan, Selasa (24/10/2023).

Advertisement

Dia menjelaskan, kuman dan kapang bisa mengganggu kesehatan. Kapang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Baik kuman dan kapang termakan, berisiko dapat mengganggu kesehatan pada saat ikut terkonsumsi. “Memang dapat menganggu kesehatan,” katanya.

Kepala Puskesmas Girisubo, Pujianta mengatakan dugaan keracunan massal itu muncul setelah warga mengonsumsi hidangan dalam acara di Balai Kalurahan Jerukwudel pada 19 September 2023. Saat itu, ada sekitar 20 warga yang mengalami gejala keracunan. Adapun, gejalannya bervariasi mulai dari muntah-muntah, sakit perut, diare hingga pusing.

Salah satu korban NAA, anak gadis berusia 10 tahun. Setelah mengkonsumsi makanan ini mengalami sakit perut. Oleh keluarga hanya diolesi dengan minyak herbal.

BACA JUGA: Kasus Keracunan Massal di Girisubo, Dinas Kesehatan Masih Menunggu Hasil Uji Laboratorium

Pada Rabu (20/9/2023), korban kembali mengeluhkan sakit sehingga dibawa ke Puskesmas Girisubo. Lantaran kondisinya makin memburuk, oleh petugas puskesmas dirujuk ke rumah sakit di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.

Nahasnya setelah sampai di rumah sakit dan diperiksa oleh tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia. “Untuk para korban yang lain sudah sembuh. Sebab dari delapan korban yang kami berikan rawat jalan sudah sembuh semuanya,” kata Puji.

Sebelumnya, Beni All England, ayah NAA mengaku tidak akan memperpanjang permasalahan. Dia meminta informasi terkait kabar makanan tidak disangkutpautkan dengan kematian anak pertamanya itu. “Jadi murni karena anak saya umurnya nyampai segitu. Kalau soal makanan dan lain-lain saya tidak mau jadi permasalahan lebih lanjut,” kata Beni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021

News
| Minggu, 28 April 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement