Advertisement

Waspada! Larva Nyamuk Penyebab Malaria Ditemukan di Gunungkidul

David Kurniawan
Minggu, 29 Oktober 2023 - 14:27 WIB
David Kurniawan
Waspada! Larva Nyamuk Penyebab Malaria Ditemukan di Gunungkidul Foto ilustrasi Malaria. - Freepik.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memiliki tugas berat untuk mempertahankan status bebas malaria. Hal ini tak lepas adanya hasil pemetaan daerah reseptif  yang menemukan adanya larva nyamuk anopheles yang bisa membawa vektor penyebab penyakit malaria.

Survei dan pemetaan daerah reseptif malaria terlaksana pada 1-18 Oktober 2023 dengan melibatkan 30 puskesmas di Gunungkidul. Kegiatan terlaksana atas kerja sama Dinas Kesehatan DIY dengan Dinas Kesehatan Gunungkidul.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sidiq Heru Sukoco mengatakan, hasil serro survei vektor daerah reseptif malaria sudah keluar. Adapun hasilnya ada temuan larva anopheles yang berpotensi menyebarkan penyakit malaria.

BACA JUGA : Waspada! Cuaca Panas Waktu Favorit Nyamuk Malaria Berkembang Biak

“Benar sesuai dengan hasil pemeriksaan dari Dinas Kesehatan DIY,” kata Sidiq saat dihubungi wartawan, Minggu (29/10/2023).

Dia menjelaskan, pemetaan daerah reseptif merupakan langkah pencegahan sejak dini. Adanya temuan ini maka kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit malaria harus terus ditingkatkan.

Meski demikian, untuk langkah-langkah pencegahan secara efektif dan efisien akan dikoordinasikan lebih lanjut. “Besok hasil survei akan kami laporkan ke Kepala Dinas Kesehatan. Yang jelas, kami komitmen untuk mencegah dan mengendalikan potensi penyebaran penyakit,” katanya.

Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, wilayah Gunungkidul sudah bebas malaria sejak 2014 lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat eliminasi malaria dan Kementerian Kesehatan.

Meski demikian, ia tidak menampik sebagai daerah bebas, namun tetap ada potensi munculnya kasus baru lagi sehingga diperlukan langkah-langkah guna mempertahakan status eliminasi malaria. “Jangan sampai muncul kasus malaria indigenous,” katanya.

Menurut dia, upaya pencegaahan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan upaya kewaspadaan dini dengan melakukan kegiatan pemantauan vektor dengan pemetaan daerah reseptif malaria.

“Meski sudah bebas, tapi tetap ada langkah-langkah agar kasus malaria tidak muncul kembali,” katanya.

Entomolog Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Rega Darmawan sudah melakukan pemetaan daerah reseptif malaria di Gunungkidul. Kegiatan dilakukan dengan pencidukan identifikasi larva nyamuk anopheles di 100 titik lokasi terpilih dengan pendokumentasian titik koordinat lokasi.

Menurut dia, tempat survei larva nyamuk anopheles meliputi lokasi perairan yang jernih di alam terbuka. Lokasi ini meliputi saluran irigasi, embung, cekungan sungai, kolam, sawah, telaga, laguna Pantai dan lain sebagainya.

BACA JUGA : 12 Hal Tentang Penyakit Malaria yang Harus Diketahui

“Ada temuan larva anopheles di Gunungkidul seperti beberapa kapanewon seperti Playen, Karangmojo, Gedangsari yang dilakukan pemantau secara rutin,” katanya

Menurut dia, langkah termudah dan cara penanggulangan paling awal dengan cara pembersihan atau pengeringan. Namun apabila lokasi temuan luas, dapa dilakukan dengan penaburan benih ikan di lokasi-lokasi yang terdeteksi larva anpoheles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement