TPA Piyungan Transisi, Pembangunan Zona Transisi 2 Rampung
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY telah merampungkan pengerjaan fisik zona transisi 2 TPA Piyungan awal pekan ini. Tahap selanjutnya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY akan melaksanakan uji coba komisioning (pengujian struktur dan sistem) terhadap Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) yang digunakan di kawasan itu.
Kepala DPUPESDM DIY Anna Rina Herbranti mengatakan zona transisi 2 TPA Piyungan selesai dikerjakan pada 6 November kemarin. Pihaknya pun telah melakukan serah terima sementara pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO) dari pelaksana proyek pembangunan zona transisi 2 TPA Piyungan.
Advertisement
"Sudah selesai pengerjaannya kemarin. Kemarin sudah PHO dan sudah selesai. Sekitar tanggal 6 November kemarin selesainya. Proses selanjutnya kita akan uji komisioning untuk IPL pengolahan lindi ya itu, kemudian dioperasionalkan oleh DLHK," kata Anna, Selasa (7/11/2023).
Anna menerangkan, sebelum proses pengerjaan zona transisi 2 TPA Piyungan rampung sebenarnya DLHK DIY sudah melakukan pembuangan sampah di lokasi itu. Hal ini dikarenakan zona transisi 1 yang tidak lagi sanggup menanggung beban sampah dari wilayah setempat.
"Sebenarnya sejak beberapa waktu lalu sudah diisi sampah sebagian oleh DLHK, transisi 1 kan sudah penuh kemudian bergeser ke transisi 2. Ga terlalu menganggu karena yang diisi kan bagian tampungannya, kami kan menyelesaikan di bagian lain finishing, jadi bisa simultan," katanya.
Adapun kapasitas pembuangan sampah di zona transisi 2 mencapai sekitar 149.000 meter kubik. "Soal bertahannya sampai kapan, kan ke depan sistemnya sudah desentralisasi ya masing-masing kabupaten/kota mengelola sampah sendiri, intinya kalau Pemda kan hanya menyelesaikan transisi 1 dan 2 ditata gitu saja, jadi tidak ada yang masuk ke Piyungan lagi," jelasnya.
Dalam waktu dekat, DPUPESDM DIY akan melakukan uji komisioning terhadap IPL di zona transisi 2 TPA Piyungan. "Dulu kan pakai IPL lama yang eksisting tapi kan sudah penuh jadi kita buat yang baru untuk menampung lindi dari transisi 1 dan 2, yang eksisting dulu kan yang bangun pusat untuk menampung zona A dan B yang lama. Nanti diolah menjadi yang sudah bisa dibuang ke sungai, kondisi lindinya sudah tidak mencemari," kata Anna.
BACA JUGA: Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Mulai Dibuka
Di kesempatan yang berbeda Gubernur DIY pada Senin (6/11/2023) kemarin melakukan pertemuan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI guna membahas tindak lanjut soal rencana desain penataan TPA Piyungan.
Beralihnya metode pengelolaan sampah di DIY yang ke depan akan memakai skema desentralisasi menjadikan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) masih memungkinkan dijalankan, tetapi kesepakatan dengan investor gagal terlaksana.
“Provinsi kan tidak jadi investasi, karena industri yang mau kerja sama dengan Pemda DIY yang akan membiayai, jadi kita yang tidak perlu mengeluarkan uang. Namun kami akan coba memindahkan persyaratan-persyaratan untuk mendapatkan pinjaman atau bantuan-bantuan sosial dalam rangka pengelolaan sampah bisa beralih ke kabupaten/kota,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sultan berharap kabupaten/kota tetap bisa menjalankan desentralisasi pengelolaan sampah dan melakukan pengalihan pinjaman atau bantuan-bantuan sosial dalam rangka pengelolaan sampah tersebut. Dengan demikian diharapkan kabupaten/kota bisa segera merealisasikan desentralisasi pengelolaan sampah yang akan dimulai pada awal tahun depan.
“Saya kan perlu ketemu Wali Kota dan Bupati-Bupati dulu, mereka mau tidak. Sebelum ketemu tentu saya tidak berani bicara, karena mereka juga pasti kan mau investasi untuk mengolah sampah, kita hanya mengkoordinir,” kata Sultan.
Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu RI, Brahmantio Isdijoso mengatakan tindak lanjut usai pertemuan itu timnya akan melakukan pertemuan langsung dengan tim Pemda DIY. Dalam pertemuan itu nanti akan dibahas pula perumusan desain yang lebih cocok untuk pengembangan TPA Piyungan yang lebih cocok dengan situasi saat ini.
“Desain ini nantinya juga akan dirumuskan dalam konteks recovery ekonomi, khususnya ekonomi daerah setelah pandemi. Jadi semuanya mengarah pada kebijakan yang inklusif, artinya bersama-sama berfokus pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement