Pemkab Gunungkidul Siapkan 3,2 Ton Gula untuk Operasi Pasar
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menyiapkan 3,2 ton gula pasir untuk menyetabilkan harga jual di pasaran. Rencananya pasar murah digelar mulai 19-22 November 2023.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, komoditas saat juga menjadi sorotan selain beras. Hal ini dikarenakan harga yang terus terkerek naik di pasaran.
Advertisement
Adanya kenaikan ini membuat Badan Ketahanan Pangan Nasional mengubah Harga Eceraan Tertinggi (HET), dari awalnya Rp14.500 menjadi Rp16.000 per kilogram. Meski harga acuan penjualan telah diubah, namun di pasaran harganya masih diatas ketentuan HET.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Segera Gelar Operasi Pasar Bahan Pangan di Kawasan Miskin
Asar mengungkapkan, untuk upaya stabilitas harga sudah menyiapkan empat kegiatan pasar murah. Kegiatan ini akan diawali di halaman Masjid Alikhas Semin, Minggu (19/11/2023). Pada Senin (20/11/2023) berlangsung di Balai Kalurahan Kepek, Wonosari.
Adapun hari ketiga, pasar murah digelar di Padukuhan Jeruksari, Wonosari, Wonosari pada Selasa (21/11/2023). Di hari terkahir atau Selasa (22/11/2023) digelar di Balai Kalurahan Karangwuni, Rongkop.
“Komoditas yang disediakan termasuk gula. Nantinya juga ada beras, minyak dan tepung,” kata Asar kepada Harianjogja.com, Jumat (17/11/2023).
Menurut dia, di setiap titik pasar murah akan dialokasikan gula pasir seberat 800 kilogram. Hal ini berarti selama penyelenggaraan disediakan sebanyak 3,2 ton.
“Ada subsidi dari Pemkab Gunungkidul sehingga harga dipatok Rp14.500 kilogram,” katanya.
Asar mengungkapkan, pasar murah terselenggara berkat kerja sama dengan Bulog. Rencananya dalam pelaksanaan juga ada pembatasan pembelian.
“Untuk gula dibatasi 2-5 kilogram per orang. yang jelas, kondisinya juga disesuaikan dengan di lapangan sehingga ada pemerataan,” katanya.
BACA JUGA: Operasi Pasar Digencarkan di DIY untuk Menekan Harga Beras
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Retno Utami mengatakan, upaya pemantauan harga di pasaran terus dilakukan. Hasi dari pemantauan, ia tidak menampik adanya kenaikan harga jual gula pasir.
Menurut dia, saat sekarang dijual di kisaran Rp17.000 per kilogram. Harga jual mulai merangkak naik sejak tiga minggu lalu. “Sekarang masih di posisi Rp17.000 per kilonya,” katanya.
Disinggung mengenai penyebab kenaikan, Retno menduga sangat terpengaruh belum memasukinya musim giling sehingga membuat harga melonjak. “Sudah panen, tapi belum musim giling sehingga belum ada tambahan produksinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
- Terdampak Bencana Hidrometeorologi, TPS di Bantul Boleh Pindah Saat Hari Coblosan
- Proyek Taman Jalan Affandi Ditargetkan Rampung Awal Desember, Ini Jenis Pohon yang Ditanam
Advertisement
Advertisement