Advertisement

Mengenal Perjalanan Kraton Jogja lewat Wisata Arsip

Ujang Hasanudin
Sabtu, 18 November 2023 - 13:57 WIB
Maya Herawati
Mengenal Perjalanan Kraton Jogja lewat Wisata Arsip Seorang abdi dalem Kraton sedang merestorasi lembaran arsip kuno di Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Widya Budaya di Kompleks Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kamis (16/11/2023). Restorasi arsip ini merupakan salah satu kegiatan pengelolaan arsip di Kraton. Dari 2 jutaan arsip tentang Kraton yang baru terkelola sekitar 60.000an arsip. - Harian Jogja / Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar kegiatan Wisata Arsip, Kamis (16/11/2023). Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada peserta tentang sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta sejak berdirinya Kerajaan Mataram pada masa Panembahan Senopati hingga kini.

Sebanyak 25 orang yang tediri dari kalangan jurnalis, mahasiswa, dan pegiat media sosial menjadi peserta dalam kegiatan Wisata Arsip Angkatan V Tahun 2023 ini. Dalam trip seharian ini peserta diajak untuk menyaksikan langsung proses pengelolaan arsip yang ada di DPAD maupun pengelolaan arsip di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Advertisement

Sebelum ke pengelolaan arsip, peserta diajak keliling kompleks Kraton. Dipandu oleh Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Widyaatmaja, peserta mendapatkan penjelasan tentang sejarah Kraton Ngayogyakarta mulai dari bangunan-bangunan yang berada di dalam Kraton, sejarah pembangunannya dan fungsi dari bangunan tersebut.

Selain itu dijelaskan pula simbol-simbol di setiap bangunan beserta maknanya. Selain mendapatkan informasi tentang bangunan-bangunan Kraton, peserta diajak melihat Pameran Arsip Temporer dengan tema “Lenggahing Harjuno” yang menceritakan tentang perjalanan hidup Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Tempat selanjutnya yang dikunjungi adalah Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Widya Budaya untuk melihat secara langsung khasanah arsip statis Kraton Jogja dan proses pengelolaannya.

Di KHP Widya Budaya Kraton terlihat sejumlah abdi dalem sedang melakukan proses pengolahan arsip, restorasi arsip, alih media arsip, dan digitalisasi arsip. Bahkan terlihat juga abdi dalem yang melakukan proses kliping berita dari semua media yang ada di DIY. Berita yang dikliping hanya yang berkaitan dengan Kraton Ngayogyakarta  maupun terkait dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Carik atau Sekretaris KHP Widya Budaya Kraton, KRT Widya Candra Ismayaningrat mengatakan  arsip yang tersimpan di KHP Widya Budaya tertua pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II (1792-1828 ). Selain arsip, di KHP Widya Budaya juga menyimpan puluhan naskah kuno/ manuskrip yang bertuliskan aksara jawa kuno.

Menurutnya Kraton Nyayogyakarta Hadiningrat yang merupakan institusi kerajaan dan budaya sebenarnya masih menyimpan banyak catatan penting. Setidaknya ada sekitar 2 jutaan arsip yang terkait dengan Kraton, namun yang baru berhasil diolah dan dikelola baru sekitar 60.000-an arsip. “Jadi masih banyak yang belum terkelola,” ucapnya.

Beberapa arsip yang belum terkelola, kata KRT Widya Candra Ismayaningrat adalah arsip zaman Sultan HB V tentang perjanjian tukar guling tanah dan tentang pengunduran diri Paku Alam pada masa Sultan HB IV. Kemudian tidak semua pemerintahan kasultanan ada naskahnya yang disebabkan berbagai hal, salah satunya karena penjarahan di masa kolonial.

Masih Banyak di Luar Negeri

Arsip-arsip tentang Kraton juga diduga masih banyak di luar negeri, termasuk di Inggris. Waktu perang pada 1812 tentara Inggris menyerang Kraton dan waktu itu kalah. Dalam kondisi tersebut tentara Inggris menjarah barang-barang berharga milik Kraton, salah satunya manuskrip, sehingga ada benda-benda Kraton disimpan di Inggris. KRT Widya Candra berujar arsip-arsip kuno yang tersimpan di KHP Widya Budaya sebagian besar tertulis berbahasa Jawa, namun ada juga yang tertulis bahasa Belanda, Inggris, dan Arab Pegon.

Untuk masyarakat yang ingin mengakses arsip tentang Kraton terlebih dahulu mengajukan surat permohonan yang ditujukan kepada KHP Panitra Pura selanjutkan setalah mendapat izin bisa langsung berkunjung ke KHP Widya Budaya untuk menelusuri arsip melalui daftar arsip maupun aplikasi media akses.

BREAKING NEWS: Lagi, Seekor Hiu Tutul Kembali Terdampar di Pantai Selatan Bantul

KRT Widya Candra menjelaskan sebenarnya KHP Widya Budaya tidak hanya mengurusi arsip, namun juga melaksanakan pawiyatan atau pelatihan, dan melaksanakan upacara-upacara adat seperti labuhan, jamasan, grebeg, dan sebagainya.

Depo Arsip

Usai mengunjungi Kompleks Kraton Jogja, peserta kemudian mengunjungi depo arsip di DPAD DIY di Jalan Raya Janti, Banguntapan, Bantul. Di depo arsip ini peserta dapat mengamati langsung proses pengolahan, preservasi, dan layanan akses arsip. Peserta diberi kesempatan mempraktikkan proses restorasi arsip melalui laminasi agar arsip bisa tahan lama. Kemudian memasuki layanan arsip peserta dapat mempraktekkan secara langsung proses penelusuran dan penyajian arsip statis yang dibutuhkan.

Peserta juga diajak menyaksikan pameran dengan tema Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia yang di gelar di Lobi Gedung Depo Arsip DPAD DIY. Terakhir, peserta diajak tour ke Diorama Arsip Jogja yang berlangsung selama 90 menit. Total ada 18 ruangan di Diorama Arsip Jogja yang menceritakan sejarah Jogja dalam kurun waktu 430 tahun sejak berdirinya Kerajaan Mataram pada Masa Panembahan Senopati hingga Era Keistimewaan.

Pemasyarakatan Arsip

Ketua Tim Kegiatan Wisata Arsip, Yurika mengatakan kegiatan Wisata Arsip ini merupakan bagian dari pemasyarakatan arsip. Pihaknya berupaya memberikan pengetahuan tentang arsip dan menumbuhkan pemahaman masyarakat akan sejarah Jogja. Selain itu juga memberikan pengetahuan kepada peserta tentang pengelolaan arsip yang baik dan benar sesuai dengan peraturan perundangan.

“Program ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya paradigma terhadap arsip yang selama ini dikesampingkan keberadaannya,” ujarnya.

Selain itu DPAD DIY juga ingin mengenalkan khasanah arsip statis yang tersimpan di DPAD DIY berikut cara mengaksesnya dalam rangka memasyarakatkan arsip sebagai sumber informasi kepada masyarakat. Meski judulnya adalah wisata sejarah Jogja namun dikemas dalam bentuk wisata agar lebih menyenangkan dan menarik, namun dengan tetap mengedepankan terserapnya pemahaman dan pengetahuan kearsipan bagi peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi

News
| Jum'at, 03 Mei 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement