Advertisement

Promo November

Masa Kampanye Pemilu 2024 Bisa Berdampak pada Kunjungan Wisatawan ke Jogja

Yosef Leon
Minggu, 19 November 2023 - 13:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Masa Kampanye Pemilu 2024 Bisa Berdampak pada Kunjungan Wisatawan ke Jogja Kepala Dinas Pariwisata dan Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, saat pembukaan Festival Kampung Wisata 2023 di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Minggu (22/10/2023). (Harian Jogja - Yosef Leon Pinsker)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata DIY berharap aktivitas kampanye yang dijadwalkan berlangsung pada 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024 mendatang tidak sampai membuat industri pariwisata di wilayah setempat lesu.

Plh Kepala Dinas Pariwisata DIY Kurniawan mengatakan, sampai akhir tahun nanti pihaknya akan memperbanyak event guna meningkatkan kunjungan wisata ke wilayah setempat. Hanya saja target tersebut disinyalir sedikit banyak akan ikut terpengaruh dengan adanya aktivitas kampanye para peserta Pemilu 2024 pada akhir November mendatang sampai awal tahun depan. 

Advertisement

BACA JUGA: Sultan Targetkan Kemiskinan Ekstrem di DIY Tuntas di 2025

Hal ini disebabkan oleh banyaknya agenda dan aktivitas politik sehingga ditakutkan membuat kunjungan masyarakat untuk berlibur terdampak. "Di akhir tahun tentu kita akan perbanyak event ya, November juga sudah cukup banyak ini yang kita harapkan bisa menarik lebih banyak pengunjung. Hanya yang kita khawatirkan itu di Desember, karena akhir bulan ini kan masuk masa kampanye. Pasti hiruk pikuk eventnya lebih banyak ke kampanye terbuka, politik, ini yang kita masih berhitung, semoga tidak berdampak negatif tapi malah positif," kata Wawan, Minggu (19/11/2023). 

Dinas Pariwisata DIY berharap aktivitas kampanye yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia itu tidak menimbulkan gejolak yang negatif serta insiden yang membuat kondisi sosial terganggu. Hal-hal seperti ini lah yang ditakutkan bakal membuat wisatawan berpikir ulang untuk datang ke Jogja jika ada kejadian atau situasi yang tidak kondusif. 

"Karena kampanye terbuka kan dilakukan serempak semua Indonesia, kita berharap tidak ada kejadian yang membuat situasi sosial kita semakin tidak kondusif, karena orang pasti malas datang ke Jogja kalau kondisinya banyak kejadian sosial yang tidak diharapkan, image-nya kita ga kondusif dan lain sebagainya," kata dia. 

Wawan menambahkan, berdasarkan data BPS per September lalu lama tinggal wisatawan di wilayahnya berada di angka 2,4 hari untuk wisatawan mancanegara (wisman) dan 1,44 hari untuk wisatawan nusantara (wisnus). Sementara untuk belanja wisata, wisnus menghabiskan sebanyak Rp2,1 juta dan wisman sebanyak $640. 

"Kalau jumlah kunjungan kita targetnya sampai nanti di akhir tahun ya bisa sekitar 6,4 juta untuk wisman dan wisnus. Sekarang baru 4,3 juta," jelasnya. 

BACA JUGA: Harga Sejumlah Komoditas Terus Melambung Tinggi

Setelah pandemi tren wisman yang berkunjung ke Jogja juga sedikit berbeda. Sebelumnya wisman yang banyak berpelesir berasal dari negara seperti Belanda atau Eropa yang ingin bernostalgia dengan suasana Indonesia di masa lalu. Sekarang kebanyakan kunjungan dari negara seperti Tiongkok, Malaysia dan juga Singapura. 

"Kunjungan wisman itu trennya lebih kepada cari experience misalnya ke desa wisata kemudian live in di beberapa destinasi yang jadi minat khusus, lebih banyak begitu. Misalnya wisman itu pengen ikut batik, cara praktiknya seperti apa, bahkan panen padi pun mereka senang, menanam dan belajar seni tari, jathilan itu dia senang. Kalau orang kita kan dah biasa, dia hanya mau nonton saja kalau wisman intinya praktik," pungkas Wawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement