Advertisement
Gelar Edukasi Kesehatan Mental, RSJ Grhasia Gandeng UAD

Advertisement
SLEMAN—Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia menggelar literasi kesehatan masyarakat dengan menggandeng Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Kegiatan yang digelar di Kampus 3 UAD, Jumat (24/11) ini menjadi upaya RSJ Grhasia dalam mengedukasi mahasiswa soal kesehatan mental. Direktur RSJ Grhasia, Ahmad Akhadi menuturkan usia dewasa muda seperti para mahasiswa ini punya faktor risiko tinggi untuk menghadapi tekanan psikomental.
Advertisement
Jika tak dikawal dengan baik, dia khawatir kejadian bunuh diri di kalangan mahasiswa yang belakangan beritanya santer terdengar, bisa kembali terulang. Ahmad mengatakan dari satu kasus bunuh diri yang ditemui, ada 20 orang lainnya dengan berpotensi bunuh diri. “Mereka tahu konsep bunuh diri dan cara bunuh diri,” katanya.
Ahmad menuturkan kebanyakan mahasiswa saat ini tergolong Generasi Z. Salah satu karakteristiknya adalah cenderung mandiri di dalam mengakses informasi dari gadget. Di sisi lain, tak semua informasi yang didapatkan melalui gadget itu benar dan akurat sehingga mereka tak menemui jalan keluar saat menghadapi masalah kesehatan mental. “Mereka yang mengalami problematika kesehatan mental jadi tidak memperoleh asupan dari pakar atau dari orang yang berkompeten,” katanya.
Untuk itu, literasi kesehatan di lingkup kampus menjadi penting. Ahmad juga berharap, berbagai inovasi UAD di bidang kesehatan mental bisa segera terealisasi dengan turut menggandeng RSJ Grhasia di dalamnya.
Sementara itu, Dekan FKM UAD, Rosyidah menuturkan literasi kesehatan mental penting untuk dilakukan, terutama di lingkungan kampus. Kegiatan ini turut menjawab persoalan, pencegahan, hingga penanganan gangguan kesehatan mental.
Rosyidah menambahkan, mahasiswa acap tak menyadari dirinya tengah mengalami gejala gangguan kejiwaan. Sebagian mahasiswa lainnya juga kebingungan harus konsultasi ke mana saat menemui gejala gangguan mental.
Menurutnya, mewujudkan kesehatan mental perlu peran serta dari berbagai pihak. Mulai dari para akademisi hingga keluarga. “Jangan sampai yang mengalami gejala tidak mendapat perhatian,” ujarnya, Jumat.
BACA JUGA: Rayakan HKN, RS Jiwa Grhasia Gaungkan Kearifan Lokal untuk Kesehatan Jiwa
Ke depan, kata Rosyidah, pihaknya akan terus mengembangkan inovasi terkait dengan fasilitasi di bidang kesehatan. Misalnya dengan pembentukan Kampus Sehat. Keberadaan Kampus Sehat, lanjut dia, layaknya keberadaan UKS di sekolah.
Sementara, untuk bidang kesehatan mental, pihaknya akan membentuk tim khusus yang bertugas memberikan pendampingan bagi mahasiswa yang ingin berkonsultasi soal kesehatan mentalnya. UAD juga turut bekerja sama dengan pihak lain, seperti RSJ Grhasia. “Terutama jika ditemui adanya mahasiswa yang perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
- Merespons Upah Rendah Buruh, MPBI DIY Gelar Pasar Murah May Day
- Banjir dan Tembok Ambrol Diterjang Banjir, Penjaga Sekolah SD Bogem II di Sleman Diungsikan
Advertisement