Advertisement

Sampai November 2023, Baru 1.144 Kasus TBC yang Ditemukan di Bantul

Ujang Hasanudin
Jum'at, 24 November 2023 - 14:17 WIB
Ujang Hasanudin
Sampai November 2023, Baru 1.144 Kasus TBC yang Ditemukan di Bantul Konferensi Pers Pernyataan Bersama: Upaya Kalaborasi Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Bantul di Hotel Grand Rohan, Banguntapan, Bantul, Jumat (24/11/2023). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya bekerja sama dengan berbagai pihak terus berupaya menemukan kasus Tuberkulosis (TBC) agar lebih cepat diobati. Dari Januari sampai November 2023 ini kasus TBC yang ditemukan di Bumi Projotamansari baru mencapai 1.144 kasus.

“Jumlah tersebut masih 58,67% dari estimasi 1.950 kasus TBC tahun 2023 yang ada di Bantul,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budi Raharja, dalam Konferensi Pers Pernyataan Bersama: Upaya Kalaborasi Penanggulangan Tuberkulosis Kabupaten Bantul di Hotel Grand Rohan, Banguntapan, Bantul, Jumat (24/11/2023)

Advertisement

Sekda merinci dari jumlah temuan kasus TBC tersebut terdapat 420 pasien TBC yang ada di usia produktif, dengan rincian 122 pasien berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa. Adapun berdasarkan jenis pekerjaan, tertinggi bekerja sebagai buruh (11%), pelajar atau mahasiswa (10,6%), IRT (7%), wiraswasta (6,5%), serta pegawai swasta (3%).

Dari 1.144 kasus TBC tersebut sekitar 21,24% tercatat memiliki penghasilan rendah,mereka bekerja sebagai buruh, IRT, atau tidak memiliki pekerjaan. “Sehingga dibutuhkan kerjasama lintas sektor untuk dapat membantu mereka,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Tri Widiyantara menambahkan pemeriksaan terduga TBC di Kabupaten Bantul telah dilakukan sebanyak 12.576 dari target 9.477 pemeriksaan terduga TBC, atau 132% dari target pemeriksaan terduga TBC di Bantul.

 “Artinya upaya yang dilakukan dalam melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang terduga TBC telah dilakukan dengan sangat baik dan jauh melebihi target yang telah ditetapkan,” katanya.

Dalam satu tahun terakhir, kata dia, beberapa upaya telah dilakukan untuk menekan angka penularan penyakit TBC di Kabupaten Bantul. Salah satunya adalah memberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi kontak erat pasien TBC dan kasus Infeksi Laten TB, penemuan kasus secara aktif pada populasi beresiko melalui kegiatan Active Case Finding (ACF), serta kolaborasi multi sector melalui pendekatan District based Public Private Mix (DPPM).

BACA JUGA: Duh, Ratusan Anak di Bantul Terpapar TBC

Melalui pendekatan DPPM, Dinas Kesehatan Bantul, fasyankes, dan Komunitas saling berkolaborasi untuk meningkatkan angka penemuan kasus TBC serta memastikan pasien mendapatkan pengobatan sesuai standar dan berpusat pada pasien.

SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul sebagai TB Komunitas melakukan peranannya dalam pencegahan dan penemuan kasus TBC melalui kegiatan promotif dan preventif dalam penanggulangan TBC. “Harapannya dengan adanya upaya kolaborasi tersebut target eliminasi TBC tahun 2030 dapat tercapai,” ucap Agus.

Direktur Sinergi Sehat Indonesia Bantul, Nurholis Majid mengatakan lembaganya bersama Dinas Kesehatan telah melakukan upaya penemuan kontak erat kasus TBC di Bantul. Target investigasi kontak rumah tangga (Tracing) oleh kader TBC SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul pada tahun 2023 sampai bulan Oktobersebanyak 620 kali, dan telah dilaksanakan sebanyak 599 kali atau 96,6% dari target.

Dari 599 jumlah investigasi kontak yang dilakukan terdapat 8.535 jumlah kontak erat yang di edukasi TBC serta diskrining. “Dari jumlah tersebut 420 kontak berhasil dilakukan pengecekan TBC dan didapatkan 54 kasus positif TBC,” paparnya.

Selain investigasi kontak erat, kader kesehatan Sinergi Sehat Indonesia Bantul melakukan 308 kali sosialisasi atau penyuluhan terkait TBC, dengan jumlah peserta yang diedukasi dan diskrining berjumlah 4.709 orang. Kemudian kader komunitas telah mendampingi 54 pasien di tahun 2023.

“Adapun pasien yang didampingi juga berasal dari pasien yang kembali pengobatan dari yang sebelumnya pernah putus berobat,” katanya.

Kemudian kader Sinergi telah melakukan 6 kali edukasi dan kunjungan ke pasien yang putus berobat di Bantul, dengan rincian 3 pasien berhasil dibujuk dan memulai pengobatannya kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement