Sebentar Lagi, Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Bisa Dilalui Warga
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman di ruas Bobung-Tawang di Kapanewon Patuk sudah mencapai 92,2%. Ditargetkan jalan alternatif tersebut selesai di akhir tahun ini.
Kepala Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Peruamah dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Kwaryantini Ampeyanti Putri mengatakan, jalur alternatif Gunungkidul-Sleman masih ada dua ruas yang dikerjakan. Ruas ini meliputi Bobung-Kepil dan Kepil-Kedungkandang. “Ditarget selesai akhir tahun ini,” katanya, Jumat (24/11/2023).
Advertisement
Total pembangunan dua ruas ini menelan biaya sekitar Rp99,2 miliar. Kwaryantini terus memantau proses pengerjaan dan perkembangannya sudah mencapai 92,2%. “Masih ada beberapa pengerjaan seperti pengaspalan jembatan, perapian bahu jalan dan talut. Kami optimistis bisa selesai tepat waktu,” katanya.
BACA JUGA: Perda Kawasan Tanpa Roko di Sleman Gagal Disahkan Tahun Ini, DPRD Ungkap Penyebabnya
Salah seorang warga di Kalurahan Putat, Patuk, Sularto mengatakan, setiap hari melihat proses pengerjaan jalur alternatif Gunungkidul-Sleman yang dibangun di wilayahnya. Selain membangun jalan, juga ada pembuatan dua jembatan dalam proyek ini.
Menurut dia, pengerjaan berjalan bagus karena ruas jalan sudah diaspal dan tinggal beberapa meter yang belum digarap. Adapun dua jembatan yang dibangun, yakni Bobung di Kalurahan Putat dan Kedungkandang di Kalurahan Nglanggeran secara konstruksi sudah tersambung. “Kelihatannya tinggal pengaspalan di bagian jembatan,” katanya kepada wartawan.
Ia mengakui meski belum diaspal, untuk kendaraan roda dua bisa melintasi jembatan baru ini. “Memang masih ditutup, tapi dapat dilalui pesepada motor. Tentunya kami senang dengan adanya jalan baru ini karena untuk menuju Sleman jadi lebih dekat dan tidak terjadi kemacetan,” ungkapnya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Nglanggeran, Widada. Menurut dia, pembangunan jalan tidak hanya mempermudah akses antara Gunungkidul dengan Sleman, tapi jalur baru ini juga akan memberikan dampak terhadap pengembangan wisata di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran.
BACA JUGA: Istana Siapkan Keppres Pemberhentian Firli Bahuri
Jalan yang dibangun dinilai lebih representative karena lebih lebar dibandingkan jalan lama. Di sisi lain, jalur yang dilewati juga lebih datar.
Kondisi ini berbeda dengan jalur lama yang memiliki tanjakan yang ekstrem sehingga pengendara khususnya yang masuk dari sisi selatan ke Gunung Api Purba Nglanggeran harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan.
“Saya yakin bus besar bisa masuk. Apalagi sekarang juga dibangun tempat parkir. Jadi, jalan baru ini sangat memudahkan pengunjung yang akan berwisata ke kawasan Nglanggeran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
Advertisement
Advertisement