Advertisement
Lahan Budi Daya Tembakau di Gunungkidul Masih Sebatas Komiditas Sementara, Ini Penjelasannya
![Lahan Budi Daya Tembakau di Gunungkidul Masih Sebatas Komiditas Sementara, Ini Penjelasannya](https://img.harianjogja.com/posts/2023/11/28/1156453/petani-tembakau-gunungkidul.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mencatat total luas lahan yang ditanami tembakau masih di kisaran 157,4 hektare. Kendati demikian, budi daya tembakau di Bumi Handayani ini sebatas komiditas sementara.
Kapanewon Purwosari menjadi wilayah terluas untuk budi daya karena lahan yang ditanam mencapai 83,2 hektare. Setelah itu ada Kapanewon Panggang seluas 32 hektare, Ngawen 15 hektare, Wonosari 9,4 hektare, Ponjong delapan hektare. Sedangkan untuk Kapanewon Semin seluas lima hektare, Nglipar seluas satu hektare dan Nglipar ada sati hektare yang ditanam tembakau.
Advertisement
Baca Juga:
BLT Cukai Tembakau Rp253,2 Juta Dibagikan kepada 211 Pekerja di Jogja
Budidaya Tembakau di Gunungkidul Masih Belum Maksimal, Ini Datanya
Hasil Panen Bagus, Petani Tembakau Gunungkidul Semingrah
Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Adinoto mengatakan tembakau banyak ditanam saat musim kemarau. Meski demikian, secara budi daya belum banyak karena tidak ditanam di seluruh wilayah.
“Berdasarkan data kami yang ada budi daya tembakau hanya di delapan kapanewon. Purwosari, Panggang dan Ngawen menjadi kapanewon dengan area tanam paling banyak,” kata Adinoto, Selasa (28/11/2023).
Menurut dia, penanaman dilaksanakan saat kemarau. Namun, apabila cuaca tidak mendukung, maka petani enggan menanam dan memilih untuk menanam tanaman pangan.
“Memang masih sebatas komoditas sementara alias lahan biar tidak nganggur saat kemarau,” katanya.
Meski demikian, Adinoto mengakui upaya pendampingan tetap dilakukan. Salah satunya rutin menerjunkan petugas lapangan untuk menyambangi lokasi budi daya dengan tujuan hasil panen tetap dapat dioptimalkan. "Pendampingan terus dilakukan, sama seperti pada saat penanaman tanaman pangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
Advertisement
Advertisement