17 Ruas Jalan di Bumi Sembada Berpotensi Macet saat Libur Nataru 2024
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 17 ruas jalan di Bumi Sembada dipastikan berpotensi mengalami kemacetan dan kepadatan kendaraan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Hal ini didasarkan kepada pemantauan dan pengecekan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman.
Advertisement
Kepala Dishub Sleman Arip Pramana mengatakan, pada musim libur Nataru 2024, titik kemacetan tidak hanya ada di jalur masuk obyek wisata Kaliurang dan Prambanan atas yang menuju Tebing Breksi dan Obelix Hills. Akan tetapi ada di sejumlah titik di Bumi Sembada.
Arip menyatakan ada sejumlah ruas jalan yang berpotensi padat di antaranya Simpang Empat Tempel, Simpang Empat Beran, Simpang Empat Denggung, dan Simpang Empat Demak Ijo. Kemudian juga Simpang Empat Pelem Gurih, Simpang Tiga Gamping, dan Simpang Empat Pasar Gamping.
Selain itu, Simpang Empat Monjali, Simpang Empat Gejayan, Simpang Empat Condongcatur, dan Simpang Tiga Maguwo. Ada juga Simpang Tiga Bandara Adisutjipto, Simpang Empat Raden Ronggo dan Simpang Empat Kalasan. "Termasuk Simpang Empat Prambanan," kata Arip, Selasa (5/12/2023).
BACA JUGA: Gibran Bangun Solo Jadi Vital Tourism Industry, Pelaku Wisata Akui Dampak Positifnya
Untuk mengatasi hal tersebut, Arip mengaku akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk kepolisian terkait rekayasa lalu lintas ketika terjadi kepadatan. Dishub juga berkomunikasi dengan pengelola jalan tol Jogja-Solo maupun Jogja-Bawen serta dinas pekerjaan umum.
Selain itu, Dishub juga menyiapkan jalur alternatif yang kemungkinan bisa digunakan saat libur Nataru. Jalan alternatif tersebut yakni Tempel-Pakem-Prambanan untuk akses di perbatasan DIY. Selanjutnya ada jalur Klangon-Tempel, Gito-Gati, Besi-Jangkang, jalan Jombor-Balangan, dan jalan Prambanan-Piyungan.
"Kami juga cek untuk kesiapan dari jalan alternatif serta perlengkapan jalannya," lanjut Arip.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal, mengatakan pihaknya masih akan melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait rekayasa lalu lintas saat Nataru.
"Kami baru mau rapat dan mengecek lokasi. Utamanya terkait dengan banyaknya objek wisata baru yang buka. Nanti akan kami koordinasikan juga," kata Alfian.
BACA JUGA: Dongkrak Produksi Pertanian, Pemkab Kulonprogo Berikan Bantuan Traktor
Oleh karena itu, Alfian mengaku belum bisa berbicara banyak terkait rekayasa lalu lintas saat Nataru. Meski demikian, Alfian mengakui jika pihaknya sudah menyiapkan aplikasi khusus Smart City dan memasang kamera pemantau yang terpasang di 20 titik. Hal tersebut dilakukan agar bisa memantau plat nomor kendaraan maupun wajah pengendara.
"Jadi ini bisa memantau kendaraan keluar masuk nantinya," lanjut Alfian.
Alfian berharap keberadaan aplikasi dan kamera ini dapat membantu pihaknya dalam menghitung volume kendaraan. Dengan demikian, diharapkan kepolisian dapat mengantisipasi terjadinya volume kendaraan yang berlebihan saat libur Nataru.
Alfian juga masih merahasiakan di mana saja titik lokasi pemasangan kamera penghitung itu. Meskipun demikian, dengan kamera tersebut sejumlah rekayasa lalu lintas di sudut-sudut wilayah di DIY bisa dilakukan dengan menyesuaikan volume kendaraan yang masuk dan keluar.
"Nantinya kami harapkan juga bisa diakses masyarakat. Nanti tinggal peluncurannya saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement