Advertisement
Polisi Sebut Libur Nataru Rawan Kejahatan, Orang Tua Diminta Perhatikan Aktivitas Anak

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Kasus kenakalan remaja cukup tinggi di Kabupaten Bantul. Polres Bantul mendorong orang tua meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan kasus kenakalan remaja di Kabupaten Bantul cukup tinggi. Berdasarkan data Polres Bantul ada 14 kasus kejahatan yang melibatkan remaja dari Januari-Mei 2023. Dari kasus tersebut, 16 remaja ditetapkan sebagai pelaku yang berhadapan dengan hukum.
Advertisement
Jeffry menilai libur Nataru terutama menjelang malam pergantian tahun merupakan waktu rawan terjadi peningkatan kasus kejahatan. Beberapa kejadian yang rawan terjadi antara lain kejahatan jalanan, tawuran, dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan remaja. Sehingga dia mendorong orang tua meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak untuk mengantisipasi kenakalan remaja.
“Selama liburan usai terima rapor, kami imbau kepada orang tua dapat lebih banyak memperhatikan anaknya. Karena kita tentu tidak ingin pada masa libur ini, digunakan untuk hal-hal yang tidak positif,” katanya melalui telepon Rabu (13/12/2023).
BACA JUGA: Antisipasi Kejahatan Jalanan, Polres Bantul Gelar Blue Light Patrol
Menurut Jeffry upaya pencegahan kenakalan remaja, terutama kejahatan jalanan, perlu sinergi dari berbagai pihak antara lain kepolisian dan orang tua. Menurut dia, orang tua dapat berperan dengan meningkatkan pengawasan terhadap anaknya, sehingga kenakalan remaja tidak terjadi kembali.
“Untuk itu peran serta orang tua sangat kami harapkan disini untuk bisa memantau anaknya. Bila perlu jangan beri izin anak keluar rumah hingga dini hari saat malam pergantian tahun tersebut. Ajak mereka melakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat,” katanya.
Sementara Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko menyampaikan beberapa kenakalan remaja terjadi di luar jam sekolah, terutama saat malam hari. Dia pun mengimbau peran orang tua mengawasi aktivitas anak di waktu tersebut.
“Semestinya orang tua opyak saat anaknya tidak ada [dirumah] di [saat] jam malam, dijam belajar, orang tua harusnya perlu, ngaruhke,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sebelum Pasang Popok Kuda, Pemkot Jogja Tertibkan Dulu Parkir Andong di Malioboro
- Calon PPPK Guru di Sleman Meninggal Ditabrak Truk, Disdik Sleman Akan Beri Santunan
- Pemkot Jogja Gagas Pemeriksaan Gratis Bagi Lansia
- 2,3 Juta Orang Masuk DIY Selama Periode Lebaran 2025, Angka Kecelakaan Turun 11%
- Marak Aksi Buang Sampah Liar, Pemkab Bantul Bakal Atasi Lewat CCTV Pemantau
Advertisement