Taman Pintar Gelar Kompetisi Desain Poster Ensiklopedia
Advertisement
JOGJA—Taman Pintar Jogja menggelar kompetisi desain poster ensiklopedia sains di Gedung Kotak, Kamis (14/12). Kompetisi ini diikuti oleh 51 peserta. Namun, hanya 10 peserta yang berhasil lolos seleksi dan berkesempatan untuk presentasi di hadapan dewan juri.
Salah satu juri, Mulyono mengaku dia menilai dari sisi sains. Peserta akan diminta untuk melakukan visualisasi ilmu sains yg diamati sehari-hari dalam bentuk tampilan ensiklopedi. Juri selanjutnya akan menguji relevansi konsep sains yang diangkat. Selain itu, cara presentasi peserta serta aspek plagiasi juga menjadi bagian dari penilaiannya. Peserta diperkenankan untuk mengambil gambar atau visual dari internet, tapi tetap menyertakan sumber di dalamnya.
Advertisement
"Karena sesuai dari temanya, konten sains kehidupan sehari-hari. Muatan sains-nya seperti apa yang kami lihat dulu," kata Mulyono saat ditemui di Gedung Kotak Taman Pintar, Kamis (14/12/2023).
Dia mengatakan dari puluhan karya masih perlu didalami lagi terkait ilmu sainsnya. Hal-hal yang sederhana perlu kembali digali. Ini bukan kali pertama bagi Mulyono didapuk menjadi dewan juri pada kompetisi sains di Taman Pintar. Sebelumnya, dia juga sempat menjadi juri pada kompetisi berkisah sains menggunakan bahasa Inggris. Menurutnya, kompetisi semacam ini sejalan dengan semangat Taman Pintar dalam memberikan edukasi sains kepada masyarakat.
BACA JUGA: Dibangun Pusat, Pemkab Kulonprogo Bakal Ambil Alih Pengelolaan SPAM Kamijoro
"Sudah sangat sesuai yang dibawa setiap tahun. Ada sains-nya yang diusung dari Taman Pintar itu dalam bentuk lomba dan lebih beragam," ungkapnya.
Dewan juri lainnya, Novan Edo Pratama menuturkan dia menilai dari aspek artistik dan estetika karya. Misalnya, dari sisi komposisi, warna, hingga kemudahan desain saat dibaca. Dia mengaku terkesan dan bahkan sempat bingung untuk memilih 10 karya terbaik. Menurutnya, seluruh karya terbilang baik untuk karya setingkat siswa SMP.
"Dampak pandemi dua tahun kemarin, literasi digital anak meningkat pesat. Banyak desain mengunakan handphone sudah sering digunakan di pelajaran. Jadi, anak sudah mulai masuk ke situ. Tinggal nanti mendalami lagi dan pengolahannya seperti apa," ujar Tenaga Pendidik Ilmu Seni Rupa UNY ini.
Menurut Novan, ilmu tak hanya terbatas didapatkan di bangku sekolah saja. Kompetisi desain ensiklopedia sains ini menjadi cara untuk menghadirkan ilmu sains dengan lebih santai. Bahkan, ini juga bisa mengingatkan kembali akan ilmu sains pada hal-hal sederhana yang sebelumnya tak disadari.
"Mereka buka gadget, mereka sudah bisa dapat ilmu, dan ensiklopedia Taman Pintar ini salah satunya bisa menjadi sarana untuk mendapatkan keilmuan bagi pelajar maupun yang lagi santai-santai buka gadget," katanya.
Salah satu peserta, Habibi Akmal Zaidan asal SMPN 10 Jogja mempresentasikan poster dengan tema astronot. Dalam posternya, Zaidan menggunakan dominasi warna biru dan ungu. Dia menggambarkan dua orang astronot berpakaian lengkap yang saling berbicara. Namun, salah satu di antaranya tak bisa mendengar. "Karena suara tidak bisa merambat dalam ruang hampa udara," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement