Advertisement

Pengin Balik Lagi ke Area Pedestrian, Pedagang Teras Malioboro Gelar Demo di Kepatihan

Yosef Leon
Kamis, 14 Desember 2023 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Pengin Balik Lagi ke Area Pedestrian, Pedagang Teras Malioboro Gelar Demo di Kepatihan Sejumlah pedagang Teras Malioboro 2 yang menyampaikan aspirasi ke Pemda DIY pada Kamis (14/12/2023). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pedagang kali lima (PKL) Teras Malioboro 2 mengeluh soal turunnya omzet mereka sejak pindah ke lokasi tersebut.

Pedagang pun meminta untuk dikembalikan ke pedestrian Malioboro yang dinilai lebih menjanjikan dari sisi omzet. 

Advertisement

Keluh kesah ini muncul saat Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho menemui massa pendemo yang datang di kompleks Kepatihan, Kamis (14/12/2023) dan membawa sejumlah poster dan spanduk tuntutan. 

"Akan kami tampung meski tidak bisa 100 persen. Akan kami sampaikan ke instansi terkait," ujarnya. 

Aris menyampaikan, Teras Malioboro 2 sebenarnya hanya difungsikan sebagai lokasi transit bagi pedagang.

Ke depan lokasi itu akan digunakan untuk pembangunan Jogja Planning Galery (JPG). Lokasi baru bagi para pedagang pun sedang disiapkan di sebelah Teras Malioboro 1 dan area Ketandan.  "Semoga tahun depan jadi, kemudian dilakukan pemindahan di dua tempat. Sebanyak 700 pedagang di belakang Ramayana dan 300 pedagang di belakang TM [Teras Malioboro] 1," kata dia.

Aris menambahkan, pedagang memang mengkhawatirkan lokasi baru nanti omzet malah semakin turun drastis. Menurutnya pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan para semua pedagang.

"Kami yakin kami bisa menampilkan suasana berbeda pasti mereka mau berdagang di sana. Kalau tempatnya rapi dan masyarakat luar menganggap jadi ikonnya Jogja pasti bisa jadi pertumbuhan ekonomi baru," ungkapnya. 

Sementara Ketua Koperasi Tridarma, Arif Usman mengklaim, para pedagang merasakan penurunan omzet yang cukup drastis di lokasi itu.

"Sangat jauh menurun, perbandingannya 1:10 bisa dibayangkan pada saat di selasar kami bisa mengandalkan liburan, Tahun Baru, dan Lebaran tetapi sekarang tidak bisa," ujarnya. 

BACA JUGA: Antisipasi Covid-19, Pedagang Teras Malioboro Diminta Kembali Perkuat CHSE dan PHBS

Arif mengklaim saat berada di selasar Malioboro pedagang bisa meraup omzet kotor sebanyak Rp10 juta per hari. Sementara di sekarang diklaim hanya Rp500.000 itu pun saat musim liburan. "Tergantung lokasi juga. Kalau di depan bisa Rp1 juta-Rp2 juta per hari, tetapi yang di tengah dan belakang susah," katanya. 

Pihaknya meminta kepada Pemda DIY untuk diperbolehkan kembali berjualan di area pedestrian atau selasar Malioboro.

Pun demikian dengan rencana relokasi ke tempat baru nanti ditakutkan bakal membuat omzet pedagang semakin terpuruk dan tidak bisa kembali seperti semula. "Tuntutan yang paling banyak dari teman-teman adalah kita kembali ke selasar. Kami pengin ke selasar seperti kemarin, kami bersedia kok ditata." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Gibran Membutuhkan NU untuk Membangun Bangsa

News
| Minggu, 28 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement