Advertisement

Pengembangan Kebudayaan Harus Berhilir ke Kesejahteraan Masyarakat

Media Digital
Selasa, 19 Desember 2023 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Pengembangan Kebudayaan Harus Berhilir ke Kesejahteraan Masyarakat Disbud Gunungkidul menggelar talk show Pengembangan Kebudayaan Gunungkidul di Taman Budaya Gunungkidul pada Selasa (19/12/2023). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

GUNUNGKIDUL—Disbud Gunungkidul menggelar talk show dengan judul Pengembangan Kebudayaan di Gunungkidul di Taman Budaya Gunungkidul, Selasa (19/12/2023).

Kepala Disbud Gunungkidul, Chairul Agus Mantara mengatakan pengembangan kebudayaan di Bumi Handayani harus diarahkan pada kesejahteraan masyarakat. “Kami dorong bahwa pengembangan kebudayaan itu dengan gagasan besar yaitu Gambyongan atau Greget Ambangun Budaya Ngudi Harjaning Panggesang. Itu salah satu strategi mengelola dan memanfaatkan warisan budaya guna memperkuat perekonomian masyarakat Gunungkidul,” kata Mantara, Selasa.

Advertisement

Mantara menambahkan hilir dari Gambyongan adalah industri kebudayaan. Kata dia, potensi kebudayaan seharusnya dapat bermanfaat secara lebih untuk penguatan ekonomi masyarakat.

Dia menerangkan Disbud Gunungkidul banyak mengangkat potensi kebudayaan dalam pagelaran acara rutin.

Sebagai contoh jajarannya menggelar warisan budaya tidak benda seperti kuliner dan pertunjukan seperti Kethek Ogleng, Wayang Beber, Rinding Gumbeng, dan Tayub.

Selain itu, Gunungkidul juga memiliki produk kebudayaan unggulan yang telah dikreasikan seperti Musik Suara Swarga. Musik ini merupakan kolaborasi alat musik tradisional dan modern.

Lebih jauh, Mantara menambahkan anak muda Gunungkidul sangat antusias dalam mengembangkan kebudayaan sekitar, misalnya Festival Film Gunungkidul. Rumah produksi film di Bumi Handayani banyak terlibat dengan film yang bagus.

Meski begitu, dia tidak menampik masih ada bentuk kebudayaan seperti upacara adat rasul dan sadranan yang masih sangat asli dan sama sekali belum tersentuh kepentingan industri. Maksud dia, belum ada upaya memanfaatkannya sebagai sumber pendongkrak ekonomi.

“Masyarakat kami masih belum meng-entertain dari kegiatan kebudayaan itu. Masih utuh dan tertata dengan narasi yang sangat orisinil. Kalau sudah pakai entertain kan jadi cara menata panggung dan desain upacara adat juga terjadwal maka ada nilai ekonomi yang lebih,” katanya.

Dia juga menegaskan kembali bahwa kebudayaan perlu dilestarikan melalui regulasi, lalu dikembangkan, dan dimanfaatkan. Stabilitas pelestarian ini perlu dijaga melalui kerja sama kolektif termasuk Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka.

“Pramuka salah satu indikator pendidikan yang sangat jelas. Pramuka itu ada tanda kecakapan khusus seperti bisa nembang. Jadi per item kecakapannya,” ucapnya.

Di lain pihak, GKR Mangkubumi yang merupakan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka, DIY mengatakan gerakan pramuka tidak boleh lepas dari budaya. Menurut dia, pembentukan karakter seseorang tidak mungkin melepaskan dari sisi kesejarahan suatu daerah.

“Kewajiban kita adalah melestarikan sejarah, asal-usul, dan keberlangsungan ke depan. Harus beriringan. Generasi sekarang kan banyak lupa tentang sejarah dan budaya, maka gerakan pramuka perlu selalu mengingatkan kepada mereka,” kata GKR Mangkubumi. 

BACA JUGA: Taman Budaya Gunungkidul Disewakan Tahun Depan, Segini Besaran Tarifnya

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan pelestarian budaya di Gunungkidul semakin mudah karena ada Taman Budaya Gunungkidul. “Pemerintah juga tidak hanya bergerak sampai ke tahap pelestarian tapi kami ingin budaya tumbuh dan berkembang sesuai perkembangan zaman,” kata Sunaryanta.

Sunaryana menambahkan hiburan tingkat nasional dan internasional akan dihadirkan melalui TBG.

Hal tersebut utamanya untuk menguatkan branding pariwisata Gunungkidul. Dukungannya tentu ada dari berbagai kelompok seni dan budaya di Gunungkidul. “Gunungkidul punya hampir 1.800 kelompok seni dan budaya. Ini tidak dapat berdiri sendiri. Tentu ada kolaborasi dengan Pemda DIY dan perguruan tinggi agar budaya dapat dikonsumsi masyarakat lebih luas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

World Central Kitchen di Jalur Gaza Kembali Beroperasi Pasca 7 Pekerja Terbunuh

News
| Senin, 29 April 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement