Advertisement

Mengenal Prosesi Nyengker, Tradisi yang Kini Dilakukan Pasangan Pengantin Dhaup Ageng Pakualaman

Yosef Leon
Senin, 08 Januari 2024 - 17:07 WIB
Yosef Leon
Mengenal Prosesi Nyengker, Tradisi yang Kini Dilakukan Pasangan Pengantin Dhaup Ageng Pakualaman Suasana prosesi Nyengker menjelang dilaksanakannya Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman antara BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti pada Senin (8/1/2024). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kadipaten Pakualaman menggelar prosesi Nyengker bagi calon pengantin dalam rangkaian acara Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman antara BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti, Senin (8/1/2024).

Nyengker merupakan prosesi atau ritual saat pengantin puteri dan keluarga intinya mulai memasuki lingkungan Pura Pakualaman menjelang dilangsungkannya upacara pernikahan. 

Advertisement

Panitia Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyo Wisroyo menjelaskan, mulai hari prosesi Dhaup Ageng sudah mulai melibatkan keluarga dari para pengantin.

Dalam pelaksanaan Nyengker, pengantin puteri dijemput oleh perwakilan untuk memasuki lingkungan Pura Pakualaman.

Tradisi ini sedikit berbeda dibandingkan dengan yang digelar di upacara Nyengker masyarakat biasa ataupun di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. "Karena yang kagungan kersa itu adalah KGPAA Paku Alam X dan kebetulan trahnya calon penganten kakung sehingga yang wajib masuk ke cepuri adalah calon pengantin wanita," jelasnya. 

KRT Radyo Wisroyo menyatakan, lantaran calon pengantin puteri bukan dari kalangan kraton sehingga dia dan keluarga inti kemudian diboyong ke lingkungan Puro Pakualaman untuk menjalani sejumlah rangkaian acara lanjutan.

Di sana, nantinya pengantin puteri akan melaksanakan aktivitas inti berupa gladi atau persiapan dalam melakukan serangkaian upacara adat lainnya menjelang prosesi ijab kabul pada 10 Januari nanti. 

"Pada prosesi Nyengker tadi selain untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana nantinya proses siraman, midodareni, dan panggih itu akan digladi semua oleh abdi dalem," jelasnya. 

Menurut KRT Radyo Wisroyo, prosesi Nyengker di masa sekarang sekarang juga sangat berbeda dibanding era silam. Dulunya Nyengker dilaksanakan selama sebulan, tetapi hari ini hanya cukup beberapa hari saja.

Namun begitu esensi upacara tetap dipertahankan sebagaimana mestinya yakni mempersiapkan fisik dan hati pengantin puteri yang ke depan akan menjadi bagian dari Kadipaten Pakualaman. 

"Karena bagaimanapun juga nantinya kalau sudah jadi istri seorang pangeran pasti akan mengikuti banyak acara adat, itu lah satu hal yang kita lakukan dengan mempersiapkan calon pengantin puteri baik secara fisik dan batin," ujarnya.

Adapun pengantin puteri kini sudah ditempatkan di Kagungan Dalem Kepatihan Puro Pakualaman. Laily beserta keluarga inti tadinya diterima oleh KPH Suryo Adinegoro yang mewakili KGPAA Paku Alam X.

BACA JUGA: 2 Hari Jelang Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Ini Suasana Persiapan di Lokasi Acara

Sementara orang tua pengantin puteri dan keluarga inti lainnya akan tinggal di Samendanan Kepatihan Puro Pakualaman sampai dengan 12 Januari nanti. Segala persiapan baik itu kamar dan aktivitas yang akan dilalui sudah dilakukan di lokasi itu.

"Untuk calon pengantin pria tadi malam juga sudah sampai di Jogja. Pengantin kakung juga melalui acara Nyengker walaupun tempatnya tidak terlalu jauh tapi secara adat dia sudah dipisahkan dari tempat tinggalnya atau ruang yang selama ini ditinggali dengan keluarga besar tapi sekarang sudah ditempatkan sendiri di gedung Ijem Kagungan Dalem," ungkapnya.

Dalam upacara itu, pengantin pria juga melaksanakan permintaan izin kepada orang tuanya untuk memasuki area pengantin.

Selain itu BPH Kusumo Kuntonugroho juga mendapatkan gladi dari para panitia dan abdi dalem tetapi tidak sebanyak yang didapat pengantin puteri.

Selanjutnya pada Selasa 9 Januari besok akan ada sejumlah acara pokok jelang Dhaup Ageng yakni berupa siraman puteri dan siraman kakung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung

News
| Minggu, 28 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement