Advertisement

Promo November

Puluhan Delegasi Kerajaan Nusantara Hadir di Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman

Yosef Leon
Rabu, 10 Januari 2024 - 14:07 WIB
Ujang Hasanudin
Puluhan Delegasi Kerajaan Nusantara Hadir di Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman Sejumlah delegasi kerajaan Nusantara saat menghadiri Dhaup Ageng pernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti di Puro Pakualaman,Jogja,Rabu (10/1). - Harian Jogja / Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sedikitnya 32 perwakilan kerajaan se Nusantara hadir di prosesi Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman yang digelar Rabu (10/1/2024). 

Perwakilan yang datang dengan menggunakan baju adat dari masing-masing daerah itu masuk dengan diiringi kesenian pencak silat dan atraksi pedang sekitar pukul 11.00 Wib.

Advertisement

"Dari Majelis Adat Nusantara pada acara Dhaup Ageng hadir sekitar 32 raja-raja Nusantara meliputi 17 dewan kerajaan dan DPP sekitar 24," kata Urusan Pranatan Lampah Kadipaten Paku Alaman, Mas Ngabehi Citro Panambang. 

Adapun dalam daftar hadir yang dikeluarkan oleh panitia Dhaup Ageng pernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti itu menyertakan sejumlah nama berikut asal kerajaannya. 

Beberapa diantarnya tercatat dihadiri oleh PYM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong & YM Puniakan Ratu Permaisuri dari Kerajaan Adat Sekala Brak Kepaksian Pernong Lampung. 

Kemudian juga hadir PYM Achmad Syah Sultan Jailolo & YM Niken Permaisuri dari Kesultanan Jailolo, PYM Sri Radya Lukman S & YM Kurniasih Permaisuri dari Keraton Sumedang Larang dan lainnya. 

BACA JUGA: Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Pengantin Jalani Ritual Panggih

BACA JUGA: Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Kedua Mempelai Jalani Proses Ijab Kabul

Pada prosesi hari ini pengantin menjalani ijab kabul, Panggih dan Pahargyan hari pertama (Resepsi 1). Di hari pertama ini busana yang dikenakan oleh pengantin sama dengan busana panggih yaitu dodot atau kampuh batik motif Indra Widagda Wariga Adi.

Pada kesempatan ini para tamu disuguhi dua běksan ‘tari’, yakni Bědhaya Sidamukti dan Bědhaya Kakung Indrawidagda. Bědhaya Sidamukti dicipta khusus dalam rangka menyambut pernikahan putra kedua K.G.P.A.A. Paku Alam X. 

Běksan ini ditarikan oleh tujuh penari putri, mencerminkan dua insan yang berjanji untuk bersatu dalam ikatan perkawinan dengan harapan kelak hidup rukun dan bahagia. Sidamukti terwujud, tercukupi segalanya dan bahagia’. 

Sementara pada Bědhaya Kakung Indrawidagda diperagakan oleh tujuh penari putra yang mengisahkan tentang Bathara Indra, seorang tokoh dalam teks Asthabrata versi Pakualaman yang memiliki karakter mengutamakan pentingnya pendidikan bagi keluarga dan masyarakat. Indra Widagda ‘Indra yang pandai’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 3 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement