Pangkas Pohon Rawan Tumbang, DLH Sleman Terjunkan 2 Tim
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Upaya antisipasi menghadapi dampak cuaca ekstrem terus dilakukan lewat berbagai cara. Salah satunya dengan upaya pemangkasan pohon untuk menekan terjadinya insiden pohon tumbang.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau DLH Sleman, Junaidi mengungkapkan aktivitas pemangkasan atau rabas-rabas pohon terus dilakukan secara rutin tidak berhenti oleh tim DLH. Sasarannya tidak sembarangan, melainkan pohon-pohon yang dinilai membahayakan bagi keselamatan masyarakat. "Jelas pohon yang rawan [yang dipangkas]," tegas Junaidi, Selasa (16/1/2024).
Advertisement
Pemangkasannya di prioritaskan pada pohon-pohon yang rawan. Pertama rawan berdasarkan jenisnya. Menurut penjelasan Juanidi ada jenis pohon tertentu yang memang rawan tumbang.
"Tergantung jenis-jenis pohonnya. Kaya Trembesi itu kan cabangnya mudah patah. Mudah patah ini lah yang kami anggap rawan," jelasnya.
Selanjutnya pohon yang sudah terlalu tinggi disebutkan Junaidi juga masuk kategori rawan. Berdasarkan letaknya, pohon yang mendekati jaringan listrik ataupun jaringan provider termasuk mendekati rumah dan jalan juga masuk dalam kategori rawan.
"Pohon jalan tapi cabangnya mangklung (mentiung) ke rumah ya diprioritaskan," lanjutnya.
Patokan ini lanjut Juanidi bisa diimplementasikan oleh warga. Jika mendapati pohon miliknya yang dirasa sudah rawan seperti kriteria di atas bisa dilakukan pemangkasan.
BACA JUGA: Bantul Merancang Pembangunan 12 TPST dan TPS3R Baru
Setiap hari tim DLH mampu mampu memangkas 3-5 pohon ukuran besar. Untuk pohon berukuran kecil tim bisa memangkas setidaknya 7-10 pohon setiap harinya.
Pohon dengan diameter di atas 30 senti masuk dalam kategori pohon besar. Pemangkasannya membutuhkan waktu lebih lama lantaran letaknya yang biasanya di lokasi rawan. Seperti di pinggir jalan atau dekat jaringan listrik. Sementara dalam pemangkasannya DLH tidak melakukan pemadaman listrik.
Menurut Juanidi musibah ratusan pohon tumbang yang terjadi di Sleman beberapa waktu lalu terjadi lantaran cuaca yang ekstrem. Dia berpandangan jika cuaca biasa, tidak mungkin sampai terjadi insiden seperti itu.
Sebelumnya Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Sebagai bentuk upaya mitigasi, masyarakat didorong untuk melakukan pemangkasan pohon atau ranting yang dinilai rawan roboh.
"Selagi masih bisa untuk rabas-rabas [pangkas-pangkas] mohon dilanjutkan. Beberapa lokasi, titik-titik masyarakat pada kerja bakti rabas-rabas, ini bagus," ungkapnya.
Antisipasi dampak pohon tumbang juga dapat dilakukan dengan menepi saat hujan. Masyarakat diimbau Bambang untuk menepi atau berteduh ketika terjadi angin kencang. "Jangan menerobos kalau ada angin, berbahaya," imbuhnya.
"Apalagi ini musimnya pasang baliho. Baliho-balibo juga banyak yang tumbang kemarin di Minggir. Sehingga tetap waspada, Masyarakat semua waspadai cuaca ekstrem," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Program Dinas Sosial, Ratusan Warga Lansia di Kabupaten Magelang Diwisuda
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Selasa 12 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 12 November 2024: Seluruh DIY Hujan Ringan Sore hingga Malam
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Selasa 12 November 2024
- Catat! Jadwal SIM Keliling di Sleman November 2024
- Kontrol Kualitas Udara, Puluhan Kendaraan Lakukan Uji Emisi di Balai Kota Jogja
Advertisement
Advertisement