Advertisement
Update Erupsi Merapi, Siang Ini Luncurkan Satu Kali Awan Panas
Foto pengamatan visual BPPTKG menunjukkan guguran awan panas di Gunung Merapi, Kamis (25/1/2024). - ist - BPPTKG
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gunung Merapi terpantau meluncurkan satu awan panas padaJumat (26/1/2024) siang. Guguran awan panas terpantau masih terjadi dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat diminta menghindari daerah bahaya.
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, menjelaskan awan panas teramati pukul 13:17 WIB dengan Amplitudo maksimal 28 mm. “Durasi 120.56 detik, jarak luncur maksimal 1500 meter ke barat daya atau Kali Bebeng,” ujarnya.
Advertisement
BACA JUGA: Buntut Snack Pelantikan, Dukuh dan KPPS Geruduk KPU Sleman
Pada saat terjdai guguran awan panas ini, visual Gunung Merapi tampak dan arah angin ke tenggara. Selain awan panas, pada hari yang sama juga teramati teramati tiga kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 800 meter.
Status Gunung Merapi saat ini masih Siaga. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
BACA JUGA: Datangi Luhut, GIPI Desak Penerapan Pajak Hiburan Ditunda
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Densus 88 Pelajari Pola Radikalisasi Pelaku Ledakan SMAN 72
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



