Transmigrasi, Jumlah Peminat Tinggi Kuota Minim
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Minat masyarakat Kabupaten Bantul untuk ikut program transmigrasi cukup tinggi. Meski begitu, setiap tahun kuota transmigrasi masih minim.
Kepala Disnakertrans Bantul Istirul Widilastuti menyampaikan minat masyarakat Bantul yang mengikuti program tersebut cukup tinggi, setiap tahun ada sekitar 5-10 KK yang mendaftar program tersebut. Sementara saat ini masih ada sekitar 60-70 KK yang masuk daftar tunggu transmigran. Menurut dia, penumpukan antrian itu terjadi karena terbatasnya kuota. Sementara minat untuk transmigrasi masih cukup tinggi.
Advertisement
Dari jumlah tersebut menurut Istirul peminat program transmigrasi masih tergolong muda, berkisar 45-55 tahun, selain itu belakangan ada beberapa pendaftar program transmigrasi dengan usia berkisar 25-30 tahun.
Para pendaftar tersebut pun sebagian telah memiliki pendidikan sarjana di bidang tertentu. Sehingga menurutnya, mereka telah memiliki dasar pendidikan yang dapat menjadi bekal untuk program tersebut.
“Jadi memang dua tahun ini ada tren anak muda yang mendaftar untuk transmigrasi, usia 30-an. Karena memang niat mereka yang ingin meningkatkan taraf hidupnya,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin (29/1/2024).
Dia menyampaikan Disnakertrans Bantul selama ini telah membekali calon transmigran dengan beberapa keahlian sebelum diberangkatkan, antara lain pertanian, perkebunan, dan peternakan. Calon transmigran juga dibekali dengan pelatihan kewirausahaan, budi daya ikan, dan permebelan.
“Jadi harapannya mereka dapat mengembangkan skill itu di wilayah tujuan transmigrasi,” katanya.
BACA JUGA: Bakal Ada Tiga Titik Shuttle Bus di Gunungkidul, Ini Lokasinya
Selain itu menurut Istirul, Disnakertrans Bantul juga memberi uang saku Rp10 juta kepada setiap KK untuk modal usaha lokasi penempatan. Selain itu, transmigran juga akan diberikan jaminan hidup (jadup) dari pemerintah daerah lokasi transmigrasi.
Walaupun nanti di sana selama satu tahun masih ada jatah hidup untuk yang lahan basah 1,5 tahun dan yang lahan kering satu tahun,” jelas Istirul.
Meski minat masyarakat Bantul cukup tinggi mendaftar program transmigrasi, menurut Istirul kuota program transmigrasi di Bantul cenderung masih sedikit. Tahun 2022 Bantul mendapatkan kuota 15 KK. Sementara tahun 2023, Bantul hanya mendapatkan kuota 4 KK.
Saat ini menurut Istirul, pihaknya masih menunggu pembagian kuota transmigrasi dari pemerintah pusat. Penentuan kuota dan wilayah diperkirakan turun pada bulan Maret 2024.
“Tetapi pada prinsipnya kegiatan kami tetap jalan. Kami tetap memberikan informasi kepada masyarakat bahwa program transmigrasi masih dilaksanakan. Terkait kuota kami masih menunggu dari pusat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Heboh Kabar Pembebasan Dirinya, Mary Jane Veloso Telepon Kedubes Filipina
- Bawaslu DIY Petakan Potensi Kerawanan TPS Pilkada 2024, Listrik & Internet Kerap Jadi Kendala
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
Advertisement
Advertisement