Advertisement

Empat Orang Meninggal Dunia karena Tersengat Listrik di Bantul

Jumali
Kamis, 01 Februari 2024 - 16:32 WIB
Budi Cahyana
Empat Orang Meninggal Dunia karena Tersengat Listrik di Bantul Ilustrasi sambungan listrik. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Empat orang meninggal dunia akibat kesetrum atau tersengat listrik di Bantul sepanjang awal 2024.

Insiden terbaru, seorang warga yang tercatat beralamat di Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat tersengat listrik di Banguntapan Bantul. Korban meninggal saat sedang memperbaikigenteng yang bocor.

Advertisement

“Korban berinisial DW [28], warga Kabupaten Ngada, NTT,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2/2024).

BACA JUGA: Kronologi Warga Bantul Meninggal Dunia karena Kesetrum Saat Bekerja

Dengan kejadian ini, di awal tahun 2024, tercatat sudah ada empat orang yang meninggal dunia akibat tersengat listrik di Bantul. Jajaran kepolisian mengimbau warga masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dengan berhati-hati saat memperbaiki atau memasang instalasi listrik.

“Agar tidak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh hubungan aliran listrik,” ujar dia.

Jeffry menjelaskan ada beberapa aktivitas masyarakat yang harus dihindari demi terhindar dari bahaya listrik, antara lain membangun rumah atau bangunan lainnya dalam jarak yang kurang dari tiga meter dari jaringan listrik jaringan tegangan menengah 20 KV yang memiliki induksi listrik besar.

Warga juga diimbau tidak menebang pohon, bambu, atau tanaman lainnya yang dekat dengan jaringan listrik maupun mendirikan tiang antena TV, tiang telepon, parabola, pemancar alat telekomunikasi lainnya yang berdekatan dengan jaringan listrik.

"Lalu jangan membakar sampah di bawah jaringan listrik, bermain layang-layang, menerbangkan drone, melemparkan atau menyentuhkan benda ke sekitar jaringan listrik," kata dia.

BACA JUGA: Tanah Longsor di Gunungkidul, Seorang Warga Lansia Tertimpa Lemari

Selain itu, hal yang harus dihindari lainnya adalah memasang reklame, spanduk, baliho yang berjarak kurang dari tiga meter dengan jaringan listrik atau pada tiang lisrik.

"Apabila ingin menggali tanah, hati-hati, pastikan situasi lingkungan sekitar aman dari kabel listrik, karena bisa jadi terdapat beberapa kabel listrik yang dipendam di tanah," tukasnya.

Jeffry juga mengingatkan seluruh masyarakat selalu waspada bahaya lisrik saat musim hujan. "Kenapa kita harus waspada? Karena sifat air yang konduktor, mampu mengantarkan listrik, sehingga sangat rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik. Oleh karena itu, sebelum musim hujan, pastikan seluruh kabel di instalasi listrik kita tidak ada yang terbuka," ujarnya.

Dia juga meminta semua orang berteduh di dekat instalasi listrik, seperti tiang, gardu, panel penerangan jalan umum. Apabila akan melewati genangan air, seseorang sebaiknya menggunakan sepatu boot yang kedap air agar terhindar dari resiko bahaya tegangan listrik yang bocor. Dalam kondisi basah gunakan sarung tangan karet bila ingin menyentuh instalasi kelistrikan. “Kalau menjumpai instalasi kelistrikan yang berpotensi bahaya, beri tanda bahaya dan laporan ke contact center PLN 123,” beber Jeffry.

Apabila ada yang hendak memperbaiki atau memasang instalasi listrik, warga diimbau untuk menyerahkan kepada ahli kelistrikan. “Jangan dikerjakan sendiri, serahkan kepada ahlinya jika ingin memperbaiki atau memasang instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan,” imbau Jeffry.

BACA JUGA: 24 Titik di Gunungkidul Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Pada Rabu (31/1/2024), laki-laki berinisial AR, 43, warga Kalurahan Timbulharjo, Sewon, Bantul, meninggal dunia akibat tersengat listrik, pada hari Rabu (31/1/2024). Saat itu, korban bermaksud memperbaiki lampu yang mati di lokasi tempatnya bekerja di Jalan Parangtritis Km 9 Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul.

Kejadian serupa juga terjadi pada Senin (29/1/2024) pagi. Seorang pekerja bangunan ditemukan meninggal dunia di atap gapura masuk salah satu perumahan di Jalan Pleret KM 2.5, Jambidan, Banguntapan, Bantul. Pekerja itu tersengat listrik saat mengecek instalasi air di atap bangunan tersebut. Saat itu korban mendapat bagian pekerjaan memasang keramik kamar mandi.

Sebelumnya, laki-laki berinisial S, 40, asal Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, juga meninggal dunia karena tersengat listrik pada Minggu (21/1/2023). Ia tewas usai tersengat aliran listrik saat menebang bambu di tepi sungai dan cuaca saat itu dalam keadaan gerimis.

Saat bekerja, dia tiba-tiba terpeleset dan langsung berpegangan sebatang bambu. Namun, S tidak sadar bahwa bambu tersebut mengenai jaringan atau kabel listrik sehingga dia kesetrum dan meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran

News
| Sabtu, 27 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement