Advertisement
Jelang Hari Pencoblosan, Tokoh Publik Ajak Warga DIY Wujudkan Pemilu Damai

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Salah satu tokoh masyarakat di Kota Jogja, Syukri Fadholi angkat bicara merespons kondisi jelang Pemilu 2024. Ia menegaskan persatuan dan kesatuan harus tetap terjaga dan pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali ini jangan sampai menimbulkan perpecahan.
"Mari kita menghindari narasi yang dapat memecah belah masyarakat dan bangsa Indonesia, baik menjelang, selama maupun pasca Pemilu 2024. Pesta demokrasi ini menjadi kebanggaan semua pihak, sekaligus menjadi refleksi kedewasaan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara ," kata Syukri yang juga mantan Wali Kota Jogja periode 2001-2006 ini, Senon (12/2/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Polres dan Polsek se-Bantul Doa Bersama Jelang Pemilu 2024
Ia mengatakan Pemilu 2024 ini perdebatannya adalah adu gagasan untuk kemajuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu pesan Pemilu Damai 2024 harus terus digaungkan agar seluruh masyarakat merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga proses pemilu ini berjalan dengan aman dan lancar. Pesan itu juga sekaligus untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, mencegah perpecahan dan hoaks di masyarakat.
Salah satu isu penting yang harus dihindari antara lain adanya narasi yang bernuansa politik identitas berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat, karena seringkali kabar yang beredar bersifat misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
"Ada tiga masalah besar yang menjadi perhatian kita selama Pemilu, yaitu hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian, ini yang menjadi potensi munculnya kerawanan sosial. Kita harus berkaca dan belajar dari pemilihan umum di negara lain yang pelaksanaannya terganggu akibat menyebarnya disinformasi," katanya.
BACA JUGA : Gandeng Forkopimda dan Parpol, Bawaslu Sleman Gelar Deklarasi Pemilu Damai
Ia meminta Polri harus melakukan penindakan hukum secara tegas terhadap konten yang berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat. Perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa untuk menyatukan Indonesia harus dijadikan semangat untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan mencapai Indonesia Emas 2045 melalui hasil Pemilu yang bermartabat.
"Harus ada patroli siber secara rutin yang memantau konten-konten yang mengandung ujaran kebencian di internet," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
Advertisement
Advertisement