Advertisement
CPMH UGM Ungkap Caleg Gagal Rentan Berpotensi Terkena Gangguan Mental
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Center for Public Mental Healt (CPMH) UGM menyebut, peserta Pemilu 2024 atau calon legislatif (caleg) yang gagal lolos ke parlemen berpotensi terkena gangguan mental atau depresi.
Direktur CPMH UGM Diana Setiyawati menjelaskan, penyelenggaraan Pemilu 2024 berpotensi menjadi salah satu penyebab masyarakat terkena gangguan mental terutama bagi para caleg yang gagal melaju ke parlemen.
Advertisement
"Itu salah satu potensi. Jadi orang-orang yang rentan itu kalau ada pemicu yang besar sekali misalnya bencana nah itu bisa kena, kalau gagal itu kan salah satu bencana," kata Diana, Jumat (16/2/2024).
Diana menyebut, pihaknya belum pernah melakukan kajian secara khusus terhadap jumlah gangguan kesehatan mental yang diidap oleh peserta Pemilu. Namun, trennya pada 2019 demikian ketika banyak caleg yang gagal menjadi depresi dan stres.
"Tidak hanya caleg, tapi juga keluarga atau timses ya tergantung siapa yang punya kerentanan di sekitar itu karena itu kan kerja besar banyak orang," katanya.
Diana menjelaskan, gangguan mental tidak hanya terjadi kepada orang yang sejak awal sudah terdeteksi punya penyakit itu, tetapi bagi orang normal pun juga punya potensi mengidap penyakit tersebut. Apalagi jika kondisi keluarga dan lingkungan sekitar tidak mendukung, potensinya menjadi semakin besar.
"Apalagi kalau dia sudah punya kerentanan semisal pola asuh, ketika kecil tidak dapat pengasuhan yang sesuai, di kandungan juga ibunya stres, itu mudah sekali," pungkasnya.
BACA JUGA: Pemungutan Suara Pemilu 2024 Selesai, Sultan HB X: Bangun Lagi Satu Sikap Bersama
Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, dr. Akhmad Akhadi menjelaskan, pihaknya tidak menyiapkan ruangan khusus bagi caleg yang gagal dan terkena gangguan mental di rumah sakit itu. Pelayanan dan ruangan akan diberikan sama dengan pasien lainnya.
"Biasanya layanan sebelum-sebelumnya caleg gagal itu membutuhkan psikomental dan itu cukup hanya rawat jalan saja," ujarnya.
Menurutnya, pada Pemilu 2019 lalu dua orang caleg gagal yang berasal dari luar DIY dan 10 caleg asal DIY mengakses layanan di rumah sakit itu. Dukungan yang diberikan berupa layanan psikologis ringan.
"Kebanyakan mengalami syok karena sudah investasi banyak dan berpikir kenapa hasilnya malah kalah," kata dia.
Gangguan mental yang dialami caleg gagal juga cukup beragam salah satunya depresi anxiety berupa kegelisahan. Saat ingat kekalahannya penyintas biasanya tidak bisa tidur dan mengalami perubahan perilaku menjadi murung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Hari Tari Dunia, Ditjen Kebudayaan dan Pura Mangkunegaran Gelar Trilogi Tari
- Pemkot Semarang Siapkan 3 Videotron saat Nobar Timnas Semifinal Piala Asia U-23
- Diikuti Puluhan Ribu Jemaah, Kemenag Luncurkan Senam Haji Indonesia
- Simak! Ini Syarat Dukungan bagi Calon Independen Maju Pilkada Kota Batu 2024
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Bea Cukai Tagih Alat Belajar SLB hingga Ratusan Juta, Begini Penjelasan Sri Mulyani
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gerindra Jaring Calon Wali Kota Jogja Lewat Komunikasi Intensif
- Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 28 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Minggu 28 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Minggu 28 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement