Advertisement
Unit Hemodialisis di DIY Sering Antre, Waspada Gagal Ginjal Sejak Dini!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pasien penyakit ginjal di wilayah DIY tergolong tinggi. Terbukti layanan hemodialisis atau cuci darah di sejumlah rumah sakit seringkali antre. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk melakukan pencegahan dini jika memiliki gejala mengarah ke kelainan ginjal. Masalah kesehatan ginjal ini dibahas dalam seminar daring bertajuk Gagal Ginjal dan Dialisi sebagai Terapi Pengganti Ginjal, yang digelar Sabtu (17/2/2024).
Dalam seminar itu diungkap pasien gagal ginjal yang terus mengalami peningkatan dan membuat sejumlah unit hemodialisis mengalami antrean. Berdasarkan data Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) 2020 jumlah pasien gagal ginjal kronis di Indonesia sebanyak 61.786 orang dan 98% menjalani perawatan hemodialisa. Di sisi lain ada 12,5% penduduk mengalami fungsi ginjal.
Advertisement
BACA JUGA : Asyik! RSUD Wonosari Bakal Tambah Gedung Baru untuk Layanan Cuci Darah
"Berdasarkan data 2015 DIY ini peringkat ke-8 di Indonesia dengan jumlah 717 pasien. Saat ini orang butuh banyak center dialisis, karena sudah banyak pasien yang antre," kata Perawat Instalasi Dialisis RSUP Sardjito Sukardi dalam seminar tersebut. Seminar kesehatan ginjal ini merupakan rangkaian milad ke-22 RSU Mitra Paramedika yang didukung oleh Zhafirah Umroh Haji Services untuk memberi pemahaman tentang kesehatan pada masyarakat.
Dosen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM Yulia Wardhani menambahkan pencegahan sejak dini memang lebih baik. Setiap orang yang bergejala mengarah ke penurunan fungsi ginjal sebaiknya segera memeriksakan ke dokter. Pasien yang sudah mengarah ke akut dan kronis harus melakukan hemodialisis.
Hemodialisis menjadi salah satu terapi ginjal pengganti. Melalui hemodialisis dilakukan pembersihan sisa metabolisme atau racun dengan mesin dan ginjal buatan. Selain itu menggantikan fungsi ginjal terutama untuk mengeluarkan racun sementara waktu. Unit seperti ini memang sering terjadi antrean pasien.
"Kelebihannya bisa mengelurkan racun secara cepat, kegagalan lebih berkurang, kemudian diawasi oleh perawat terlatih. Kekurangannya memang harus datang ke unit hemodialisa, menggunakan jarum ke tubuh, butuh akses, selain butuh perawat juga teknisi dalam pelaksanaannya," kata Yulia.
Meski demikian penentian terapi yang tepat bagi pasien dengan mempertimbangkan indikasi, kontradiksi, kelebihan dan kekurangan serta pilihan pasien dan keluarga. "Dukungan dari keluarga ini sangat penting," katanya.
Pasien ginjal saat ini sudah banyak yang mengarah ke usia anak. Tercatat sudah banyak rumah sakit yang menanganinya. Saat ini tingkat insidensi di angka 0,59% atau dari 100 anak ada 1 anak yang gagal ginjal akut. "Meski pun angka tersebut hanya 1 persen tapi ini gagal ginjal, jadi harus menjadi perhatian bersama," kata Dokter Spesialis Anak RSU Mitra Paramedika Fatah.
BACA JUGA : Kapasitas Layanan Terbatas, Antrean Cuci Darah di Gunungkidul Membludak
Ia menjelaskan indikasi penurunan ginjal pada anak harus dideteksi sejak dini khususnya para orangtua meningkatkan kepekaan. Ketika anak tidak kencing hingga 24 jam tentu harus meningkatkan kewaspadaan. "Pasien akut kemudian ke kronis pada anak ini berawal dari tidak terdeteksinya sejak dini. Khususnya kencing pada anak, jika telat kencing jangan dianggap remeh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Laut Dikapling Jadi SHM Juga Terjadi di Perairan Sumenep, Menteri KKP Terjunkan Tim untuk Pengecekan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Kamis 23 Januari 2025: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Kamis 23 Januari 2025
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Xpress Kamis 23 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Kamis 23 Januari 2025 di Kulonprogo
- Prediksi Cuaca BMKG Kamis 23 Januari 2025: DIY Hujan Ringan
Advertisement
Advertisement