Advertisement

Aksebilitas Masih Rendah, REI DIY Belum Lihat Pasar Properti di Pansela

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 18 Februari 2024 - 18:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Aksebilitas Masih Rendah, REI DIY Belum Lihat Pasar Properti di Pansela Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Harga tanah di kawasan Pantai Parangtritis mulai meningkat sejak proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dicanangkan. Meski begitu, Real Estate Indonesia (REI) DIY melihat pangsa pasar disana belum diminati investor lantaran aksesibilitas masih rendah.

"REI sendiri belum melihat disana [kawasan Parangtritis] sebagai pasar baru. Tetapi tentu biasanya [investor] berinvestasi dengan melihat pertumbuhan baru," Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur, Minggu (18/2/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Harga Tanah Sepanjang JJLS Wilayah Bantul Mulai Naik, Segini Besarannya

Menurutnya peluang investasi hunian disana belum terlihat lantaran aksesibilitas disana masih rendah. Menurutnya, properti hunian perlu didukung oleh aksebilitas yang tinggi.

"Karena memang residensial ini berhubungan dengan keterjangkauan terhadap seluruh fasilitas publik, perekonomian, pendidikan dan perdagangan. Itu kalau disana akesnya belum memungkinkan atau konektivitasnya belum baik, tentu tidak menjadi pilihan target investasi residensial," katanya.

Meski begitu, menurut Ilham dengan ditetapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Pantai Selatan (Pansela) yang memuat kawasan pemukiman di wilayah tersebut, maka ada potensi investasi properti disana.

"Dengan sudah dtetapkannya RDTR Pansela di Kabupaten Bantul tentu akan memudahkan, memandu kita berinvestasi, kita juga tahu visi Ngarso Dalem ke selatan, dengan diselesaikannya JJLS tentu menjadi challenge bagi kita untuk berperan serta disana," katanya.

Dia menyampaikan beberapa kali telah dilakukan diskusi dengan Pemkab Bantul dan Pemda DIY terkait peningkatan aksebilitas wilayah selatan, menurutnya seluruh pihak telah memiliki visi yang sama ke arah sana. Hal itu tergambar dalam RDTR yang memuat kawasan pemukiman dan perdagangan di wilayah tersebut.

"Kedepan ketika pemerintah sudah memutuskan kawasan tersebut sebagai kawasan pemukiman atau pendidikan, pemerintah wajib memenuhi yang ada di RDTR [Pansela] entah kebutuhan transportasi, ekonomi kesehatan dan seterusnya," katanya.

Sementata Jagabaya Kalurahan Parangtritis, Karjana, menyampaikan tanah di Kalurahan Parnagtritis yang berdekatan dengan JJLS mulai mengalami peningkatan sejak tahun 2020.

BACA JUGA: Hasil Real Count KPU, Berikut 15 Nama Politisi dengan Raihan Suara Terbanyak Sementara Caleg DPR RI dari Dapil DIY

"Sudah [harga tanah naik], setelah digarap nilai ekonomis tanah pada naik semua sekitar 15-25 persen," katanya.

Harga tanah tersebut naik dari Rp300 ribu per meter menjadi Rp400-500 ribu per meter untuk tanah yang berada di pemukiman penduduk. Sementara untuk tanah yang ada di pinggir jalan naik dari Rp500 ribu per meter menjadi Rp600-700 ribu per meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenparekraf Ingin Iuran Pariwisata dari APBN

News
| Senin, 29 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement