Aksebilitas Masih Rendah, REI DIY Belum Lihat Pasar Properti di Pansela
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Harga tanah di kawasan Pantai Parangtritis mulai meningkat sejak proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dicanangkan. Meski begitu, Real Estate Indonesia (REI) DIY melihat pangsa pasar disana belum diminati investor lantaran aksesibilitas masih rendah.
"REI sendiri belum melihat disana [kawasan Parangtritis] sebagai pasar baru. Tetapi tentu biasanya [investor] berinvestasi dengan melihat pertumbuhan baru," Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur, Minggu (18/2/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Harga Tanah Sepanjang JJLS Wilayah Bantul Mulai Naik, Segini Besarannya
Menurutnya peluang investasi hunian disana belum terlihat lantaran aksesibilitas disana masih rendah. Menurutnya, properti hunian perlu didukung oleh aksebilitas yang tinggi.
"Karena memang residensial ini berhubungan dengan keterjangkauan terhadap seluruh fasilitas publik, perekonomian, pendidikan dan perdagangan. Itu kalau disana akesnya belum memungkinkan atau konektivitasnya belum baik, tentu tidak menjadi pilihan target investasi residensial," katanya.
Meski begitu, menurut Ilham dengan ditetapkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Pantai Selatan (Pansela) yang memuat kawasan pemukiman di wilayah tersebut, maka ada potensi investasi properti disana.
"Dengan sudah dtetapkannya RDTR Pansela di Kabupaten Bantul tentu akan memudahkan, memandu kita berinvestasi, kita juga tahu visi Ngarso Dalem ke selatan, dengan diselesaikannya JJLS tentu menjadi challenge bagi kita untuk berperan serta disana," katanya.
Dia menyampaikan beberapa kali telah dilakukan diskusi dengan Pemkab Bantul dan Pemda DIY terkait peningkatan aksebilitas wilayah selatan, menurutnya seluruh pihak telah memiliki visi yang sama ke arah sana. Hal itu tergambar dalam RDTR yang memuat kawasan pemukiman dan perdagangan di wilayah tersebut.
"Kedepan ketika pemerintah sudah memutuskan kawasan tersebut sebagai kawasan pemukiman atau pendidikan, pemerintah wajib memenuhi yang ada di RDTR [Pansela] entah kebutuhan transportasi, ekonomi kesehatan dan seterusnya," katanya.
Sementata Jagabaya Kalurahan Parangtritis, Karjana, menyampaikan tanah di Kalurahan Parnagtritis yang berdekatan dengan JJLS mulai mengalami peningkatan sejak tahun 2020.
"Sudah [harga tanah naik], setelah digarap nilai ekonomis tanah pada naik semua sekitar 15-25 persen," katanya.
Harga tanah tersebut naik dari Rp300 ribu per meter menjadi Rp400-500 ribu per meter untuk tanah yang berada di pemukiman penduduk. Sementara untuk tanah yang ada di pinggir jalan naik dari Rp500 ribu per meter menjadi Rp600-700 ribu per meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Kenaikan PPN 12 Persen bagi UMKM Menurut Pengamat Ekonomi UMY
- HUT Gembira Loka ke-71, Ribuan Peserta Ikuti GembiRun Loka
- Warga Diingatkan untuk Melawan Politik Uang di Pilkada Sleman
- Pabrik Es Portable Senilai 1,5 Miliar di Girikarto Akan Diuji Coba Pekan Depan
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
Advertisement
Advertisement