Advertisement
Pasar Rakyat Berpotensi Kembangkan Ekonomi Kreatif

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kota Jogja memiliki 29 pasar rakyat yang masing-masing memiliki karakter tersendiri. Dengan keragaman karakter ini, pasar rakyat di Kota Jogja bisa dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja, Veronica Ambar, menjelaskan sesuai dengan UU No. 24/2019 tentang Ekonomi Kreatif, pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan pengembangan ekosistem ekraf, di mana itu menjadi salah satu ketugasan Dinas Perdagangan.
Advertisement
“Pasar rakyat bukan hanya sebagai ruang jual beli, tapi juga tempat wisata, ruang edukasi dan media untuk pengembangan ekraf. Karena di pasar itu semuanya ada, dari kebutuhan bahan mentah sampai bahan jadi, hulu ke hilir tersedia. Sehingga potensi pasar sebagai pengungkit ekosistem ekraf sangat besar,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Terdapat 17 sub sektor ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan melalui pasar rakyat. Misalnya soal fesyen kain hingga pakaian jadi tersedia di pasar. Kemudian untuk kuliner, bahan baku, makanan jadi hingga tempatnya juga ada di pasar. Termasuk seni pertunjukan yang bisa digelar di beberapa pasar rakyat, yang memiliki ruang publik.
Baca Juga
Gandeng Insan Ekonomi Kreatif, Dispar DIY Gelar Wonderful Yogyakarta
Sleman Tetapkan Oktober Sebagai Bulan Ekonomi Kreatif
Pengelolaan Ekonomi Kreatif Terus Ditingkatkan
“Kota Jogja punya plaza atau mini ampiteater di Pasar Ngasem, atrium di Pasar Beringharjo, panggung di Pasar Prawirotaman, sebentar lagi juga ada di Pasar Sentul dan Pasar Pasty. Ini menunjukkan bahwa arah pengembangan pasar sangat bisa mengungkit perekonomian masyarakat juga kemajuan ekonomi kreatif,” katanya.
Beberapa pasar rakyat di Kota Jogja juga menjadi langganan sebagai latar tempat produksi film baik itu dokumenter ataupun komersil. Mulai dari instansi pemerintah, Perusahaan swasta, hingga komunitas seniman banyak yang mengajukan izin untuk melakukan pengambilan gambar di pasar.
“Penguatan branding pasar terus kami lakukan, salah satu yang menjadi tanda meningkatnya minat masyarakat pada pasar adalah jumlah kunjungan di beberapa pasar yang mengalami kenaikan. Seperti di Pasar Beringharjo pada musim liburan dalam satu hari bisa mencapai 15.000 pengunjung,” ungkapnya.
Penjabat Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo, mengatakan untuk memanfaatkan potensi pasar dalam pengembangan ekonomi kreatif, Pemkot Jogja akan menggandeng komunitas pelaku ekomoni kreatif untuk ikut terlibat, baik dari produk barang maupun penguatan branding melalui event.
“Pemkot terus berupaya menciptakan ruang-ruang komunitas anak muda pelaku ekonomi kreatif, supaya terjalin kerja sama yang baik untuk pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Jogja,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ingin Liburan ke Pantai, Ini Jadwal Angkutan Shuttle Rute Malioboro-Parangtritis
- Malioboro Tetap Jadi Area Tanpa Rokok Selama Libur Lebaran
- Antisipasi Pengamen Liar di Malioboro, Ini Langkah Satpol PP Jogja
- Pergerakan Pelancong di Bantul pada Hari H LebaranTak Seramai Tahun Lalu
- Diduga Mengantuk, Pengemudi Mobil Tabrak Warga Gunungkidul dan Bengkulu Hingga Meninggal
Advertisement
Advertisement