Advertisement
Jelang Penutupan Piyungan, Bank Sampah dan TPS3R Diharapkan Bisa Atasi Sampah Kota Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—TPA Piyungan akan ditutup akhir April 2024. Pemkot Jogja menyiapkan skema pengelolaan sampah mulai dari bank sampah hingga Pembangunan TPS3R yang ditargetkan dapat beroperasi pada Mei 2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja, Sugeng Darmanto, menjelaskan saat ini di Kota Jogja sudah ada lebih dari 600 bank sampah. Jumlah ini sudah menyamai jumlah RW di Kota Jogja. “Satu RW memiliki bank sampah. Basisnya RW karena yang dekat dengan masyarakat,” katanya, Senin (26/2/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Olah Sampah Anorganik Jadi APE PAUD hingga Sampul Buku
Selain dari sisi jumlah, keberadaan bank sampah ini juga perlu dipastikan keaktifannya. Maka DLH Kota Jogja juga aktif memonitor bank sampah melalui forum bank sampah. “Ada di forum bank sampah pokja edukasi yang punya klinik bank sampah. Kalau ada yang rodo mblendre kita datangi, kenapa masalahnya,” katanya.
Keberadaan bank sampah ini selain mengelola sampah juga untuk meningkatkan peran masayrakat dalam memilah sampah. “Siapa saja bisa menjadi peserta, laki-laki, perempuan, anak, dewasa, lansia. Pengurangan sampah bisa dilakukan oleh siapa saja, terutama memilahnya. Itu sangat mudah dilakukan. Tinggal mau ga memilah organik dan anorganik,” ungkapnya.
Sedangkan untuk sekala besarnya, Pemkot Jogja sudah menyiapkan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Recycle, Reduce, Reuse (TPS3R) di sejumlah lokasi, yakni di Karangmiri, Nitikan 1 dan Kranon. “Plus nanti yang Piyungan kita bangun juga. Kita dapat pinjaman 2.600 meter dari DIY,” kata dia.
TPS3R tersebut menggunakan anggaran masing-masing Karangmiri Rp5,2 miliar, Nitikan 1 Rp450 juta dan Kranon Rp2,5 miliar. Sementara untuk yang di Piyungan anggaran dari Dinas PUPKP Kota Jogja. Adapun tahapannya saat ini telah mendapatkan pemenang lelang dan akan segera dibangun.
TPS3R ini ditargetkan dapat beroperasi fungsional pada Mei mendatang, mengingat Kota Jogja sudah tidak bisa mengangkut sampah ke TPA Piyungan lagi. “Pembangunan kita gunakan cara fungsional. Kalau kita hitung sampai Mei, yang bisa operasional untuk mesin apa saja. Kayak tol, ketika belum selesai yang bisa fungsional apa,” paparnya.
BACA JUGA : 2024 Menjadi Momentum Penting Pengarusutamaan Isu Pengelolaan Sampah
Dengan TPS3R ini, maka Pemkot Jogja sudah bisa mengatasi sampah lebihd ari 100 ton, dengan rincian Piyungan 40 ton, Karangmiri 20 ton, Nitikan 1 30 ton, Karanon 30 ton. “Nanti menggunakan sistem RDF seperti Tamanmartani, offtakernya sama. Yang paling memadahi itu. Masayrakat kan tidak mau di sebelahnya ada pengolahan sampah yang bau,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menkominfo Pastikan Starlink Tetap Bayar Pajak Seperti Operator Lain
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement