Advertisement

Promo November

Ada 3 Joglo Ambruk di Sleman, Telan 1 Korban Jiwa

David Kurniawan
Senin, 26 Februari 2024 - 16:57 WIB
Sunartono
Ada 3 Joglo Ambruk di Sleman, Telan 1 Korban Jiwa Foto ilustrasi. - ist - BPBD Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—BPBD Sleman mencatat sepanjang 2024, ada peristiwa tiga joglo ambruk karena embusan angin kencang. Akibat peristiwa ini tak hanya menimbulkan kerugian material, tapi juga ada korban jiwa.

Kepala BPBD Sleman, Makwan mengatakan, pembangunan joglo saat ini sedang ngetren. Pasalnya, banyak sekali rumah adat gaya Jawa ini yang dibangun untuk keperluan pertemuan, resto hingga koleksi pribadi di wilayah Bumi Sembada.

Advertisement

Menurut dia, tidak ada yang salah dengan pembangunan ini, namun sisi keamanan harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, konstruksi bangunan ini sangat rawan bencana saat terjadinya hujan deras yang disertai dengan angin kencang.

BACA JUGA : Dampak Hujan Deras di Sleman, Pohon Bertumbangan

“Kalau untuk gempa, masih aman. Tapi, untuk angin kencang bisa menyebabkan ambruk karena konstruksinya yang hanya menggunakan batu sebagai tiang peyangga bangunan,” katanya, Senin (26/2/2024).

Ia mencatat selama musim hujan kali ini sudah ada lima peritiwa joglo ambruk. Dua peristiwa terjadi di akhir 2023 dan tiga lainnya terjadi di 2024.

Adapun rincian kejadian di 2024 terjadi pada 26 Januari lalu di Kapanewon Berbah hingga menyebabkan korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan. Adapun dua peristiwa lainnya terjadi pada Minggu (25/2/2024) di Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Sleman.

“Kalau yang kemarin [di Kalurahan Trimulyo] tidak ada korban jiwanya. Satu joglo yang rencananya untuk pertemuan milik kalurahan dan satunya lagi milik pribadi,” katanya.

Menurut dia, untuk mengurangi risiko joglo ambruk dengan cara memperkuat konstuksi, terutama menyangkut dengan pondasi dengan tiang penyangga bangunan. Di sisi lain, ia menyarankan agar Masyarakat tidak berteduh di joglo pada saat terjadi hujan deras.

“Jangan sampai kejadian di Berbah terulang. Yang jelas, kalau bisa saat hujan jangan berteduh di Joglo,” katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, potensi cuaca ekstrem masih sangat mungkin terjadi. Oleh karenana itu, ia meminta kepada Masyarakat untuk lebih berhati-hati pada saat beraktivitas di luar rumah.

BACA JUGA : Hujan Deras dan Angin Kencang, Harga Sayur Bisa  Naik

Menurut dia, upaya mitigasi bencana terus dilakukan, namun untuk pelaksanaannya juga butuh partisipasi Masyarakat. Sebagai gambaran, guna mengurangi risiko pohon tumbang, Masyarakat dapat berperan dengan memangkas atau mengurangi dahan dan ranting pohon yang telah rimbun.

“Begitu juga untuk banjir harus dipastikan saluran pembuangan bisa lancar,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement