Advertisement

Bedah Buku DPAD DIY, Minimalkan Dampak Penyakit Degeneratif Sedari Dini

Media Digital
Selasa, 05 Maret 2024 - 20:37 WIB
Arief Junianto
Bedah Buku DPAD DIY, Minimalkan Dampak Penyakit Degeneratif Sedari Dini DPAD DIY dan Komisi D DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Pencegahan dan Serba-serbi Penyakit Degeneratif di Balai Kalurahan Logandeng, Playen, Gunungkidul pada Selasa (5/3/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

GUNUNGKIDUL—Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang muncul seiring bertambahnya usia yang ditandai dengan penurunan fungsi organ atau jaringan. Penyakit tersebut dapat diminimalkan dampaknya melalui pola hidup sehat sedari dini.

Hal ini disampaikan dalam acara bedah buku berjudul Pencegahan dan Serba-serbi Penyakit Degeneratif di Balai Kalurahan Logandeng, Playen, Gunungkidul, Selasa (5/3/2024).

Advertisement

Bedah buku tersebut menjadi salah satu rangkaian bedah buku yang telah beberapa kali digelar di Kabupaten Gunungkidul. Pemrakarsa bedah buku tersebut yaitu Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY dan Komisi D DPRD DIY.

Sekretaris Komisi D DPRD DIY, Imam Taufik mengatakan tema penyakit degeneratif dipilih setelah dia bertemu dan membaca data di puskesmas mengenai angka kunjungan pasien yang mana lebih banyak mengarah pada penyakit degeneratif. “Setelah ke puskesmas dan mengobrol dengan teman dokter itu, penyakit yang banyak ditangani bukan penyakit infeksius tapi degeneratif,” kata Imam ditemui di Balai Kalurahan Logandeng.

Dari situ kemudian dia mencoba berkomunikasi dengan calon peserta bedah buku mengenai tema yang akan dipilih. Menurut Imam, penyakit degeneratif selalu ada di kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh sebab itu perlu adanya edukasi mengenai serba-serbi dan pencegahan penyakit tersebut seperti jantung koroner, diabetes, sampai kolesterol.

Dokter Puskesmas Playen I, Sumitro menegaskan bahwa penyakit degeneratif merupakan penyakit yang akan muncul seiring bertambahnya usia.

Itulah sebabnya, dia mengistilahkannya dengan penyakit masa depan. Penyakit tersebut, jelasnya akan muncul di setiap orang dengan waktu yang berbedabeda.

Pemuda memiliki kemungkinan mengidap penyakit degeneratif lebih dulu dibandingkan orang tua atau lansia. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pola hidup.

Dalam buku tersebut telah diuraikan mengenai macam-macam penyakit degeneratif, cara pencegahan, sampai faktor risikonya. “Buku ini praktis. Memang di bagian awal buku lebih spesifik tapi bagian penyakit praktis banget,” kata Sumitro.

Sumitro mengaku perubahan perilaku untuk mengarah pada pola hidup sehat perlu informasi yang disampaikan terus menerus. Salah satu diseminasi informasi dapat melalui bedah buku.

Salah satu peserta bedah buku, Oktavia Ningsih, asal Kalurahan Putat mengaku kebiasaan membaca perlu ditumbuhkan sedini mungkin. Keterpaparan seseorang atas informasi dari sebuah buku dapat membuka dan memperluas wawasan.

Apabila seseorang memilik wawasan luas, persoalan yang menyangkut salah satunya adalah penyakit degeneratif dapat diatasi dengan baik. Perlu adanya pengembangan bedah buku lebih lanjut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat. “Saya sendiri saat ini mengurus orang tua yang bolakbalik fisioterapi karena saraf kejepit. Saya memilih menanganinya ke dokter, tidak ke tukang pijat,” kata Oktavia.

BACA JUGA: BEDAH BUKU: Sembako Naik, Cermat Atur Keuangan Keluarga

Pustakawan Ahli Utama DPAD DIY, Budiyono mengatakan guna memunculkan minat baca maka perlu upaya untuk mendorong munculnya motivasi. Motivasi akan mudah muncul apabila ada persinggungan dengan kebutuhan nyata di kehidupan sehari-hari. Ia memberi contoh umum dengan seseorang yang menempuh pendidikan akhir.

Orang tersebut, kata Budiyono, pasti akan menyusun disertasi. Dari situlah seseorang membutuhkan bahan rujukan. Bahan tersebut dapat diakses melalui tindakan membaca referensi terkait. Tidak jarang, seseorang akan keluar masuk perpustakaan mencari bahan rujukan. “Minat baca tumbuh dan berkembang karena dorongan kebutuhan,” kata Budiyono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

9,5 Ton Pupuk Bersubsidi Mulai Disalurkan Awal Januari 2024

News
| Rabu, 25 Desember 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Coolcation dan Star Bathing, Cara Berwisata yang Bakal Tren Tahun Depan

Wisata
| Minggu, 22 Desember 2024, 16:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement