Spora Antraks Bertahan Hingga 80 Tahun, Ini Langkah Pencegahan yang Dilakukan Pemkab Sleman
Advertisement
Harianjogha.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman memastikan program vaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan akan berlangsung selama sepuluh tahun ke depan. Hal ini tak lepas dari keberadaan spora antraks yang mampu bertahan hingga 80 tahun.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan, sudah ada kepastian kasus antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo melalui pengambilan sampel tanah. Berdasarkan kajian, spora antraks dapat bertahan hingga 80 tahun sehingga upaya pencegahan terus dilakukan secara berkelanjutan.
Advertisement
Menurut dia, dalam waktu dekat ini ada upaya vaksinasi antraks dengan sasaran hewan ternak di sekitara lokasi temuan kasus. Hingga saat ini, pelaksanaan masih dikoordinasikan dengan Pemerintah DIY maupun Kementerian Pertanian.
BACA JUGA: BMKG Perkirakan Seluruh DIY Dilanda Hujan Ringan hingga Sedang
“Kami tidak boleh main-main terkait dengan penyakit ini. Vaksinasi akan dilakukan selama sepuluh tahun, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur [SOP] pengendalian antraks,” kata Suparmono, Sabtu (16/4/2024).
Menurut dia, pemberian vaksin tidak hanya dijangka hingga sepuluh tahun. Pasalnya, dalam pelaksanaan ada ketentuan vaksin diberikan selama enam bulan sekali.
“Jadi setahun ada dua kali vaksin antraks,” katanya.
Selain penanggulangan jangka Panjang, juga dilaksanakan pencegahan jangka pendek. Menurut dia, sudah ada upaya sosialisasi ke warga terkait dengan bahaya menyembelih hewan yang sakit tanpa rekomendasi dari petugas Kesehatan hewan.
“Sosialisasi ke Masyarakat berkaitan dengan bahaya brandu terus kami lakukan,” katanya.
Di sisi lain juga ada upaya pemberikan anti biotik terhadap ternak warga. Langkah ini untuk mengantisipasi kematian milik warga di sekitar lokasi.
“Total yang diberikan anti biotik sebanyak 143 ekor sapi dan 224 ekor kambing,” katanya.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Nanang Danardono mengatakan, untuk vaksinasi antraks rencananya diberikan ternak yang berada di radius 300 meter dari temuan kasus. “Ini masih persiapan dan mudah-mudahan vaksinasi bisa segera dijalankan,” katanya.
BACA JUGA: Pesta Gol Terjadi Saat Bayern Muenchen Tundukkan Darmstradt dengan Skor 5-2
Dicor Semen
Nanang menjelaskan, penanganan antraks dilakukan secara berkelanjutan dikarenakan bakterinya bisa bertahan hingga puluhan tahun. Menurut dia, untuk kasus di Kalinongko Kidul, sudah ada upaya penanganan jangka pendek.
Salah satunya dengan memberikan cairan disinfeksi dengan menyirami lokasi temuan kasus dengan formalin 10%. Upaya penyiraman dilakukan beberapa kali untuk memastikan di sekitar lokasi dapat disterilkan.
“Upaya disinfeksi sudah kami lakukan,” katanya.
Nanang menambahkan, untuk memaksimalkan dalam pencegahan, juga perlu dilakukan pengecoran di sekitar temuan kasus. Ia memastikan sudah ada koordinasi dengan Pemerintah Kalurahan Gayamharjo guna membantu pelaksanaan pengecoran menggunakan semen sehingga spora tidak berpindah-pindah tempat.
“Lokasi yang perlu dicor seperti area kandang, terus lokasi tempat penyembelihan atau tempat pengambilan sampel tanah yang kedapatan positif antraks,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement