Advertisement

Jelang Lebaran, Dishub Bantul Akan Ganti LPJU Konvensional menjadi LED

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 19 Maret 2024 - 17:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Jelang Lebaran, Dishub Bantul Akan Ganti LPJU Konvensional menjadi LED Kepala Dishub Bantul, Singgih Riyadi saat ditemui di ruangannya, Selasa (19/3/2024). Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul berencana mengganti beberapa lampu penerangan jalan umum (LPJU) konvensional menjadi LED menjelang Lebaran 2024.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Singgih Riyadi menyampaikan ada 30 titik LPJU yang diganti untuk wilayah Kota Bantul, mulai dari simpang tiga Ringroad Road Nogosari ke arah barat menuju Rumah Dinas Bupati Bantul, kemudian ke arah perempatan Gose hingga Kompleks Parasamya.

Advertisement

Kemudian penggantian juga dilakukan pada 150 titik LPJU di ruas Jalan Parangtritis dari perempatan Druwo hingga perempatan Bakulan. "Itu akan kita ganti semua lampunya [konvensional] dengan LED sebelum lebaran, Insyallah nanti terang benderang saat malam lebaran," ujarnya di ruangannya, Selasa, (19/3/2024).

Dia menargetkan seluruh lampu LPJU konvensional di sepanjang Jalan Parangtritis nantinya akan diganti dengan LED. "Tapi nanti [penggantian LPJU] bertahap sesuai dengan anggaran yang ada," katanya.

Baca Juga

Tahun 2024, Ada Penambahan 720 Unit LPJU di Bantul

Banyak Jalan Gelap di Bantul, Dishub: 6.000 Titik Belum Ada Penerangan

Bantul Anggarkan Rp13,1 M untuk untuk Pengadaan 1.003 LPJU

Singgih menilai penggunaan LPJU LED lebih hemat listrik, ramah lingkungan, dan lebih terang dibandingkan dengan yang konvensional. "Dari konsumsi listriknya [LPJU LED] itu hemat listrik hampir 50 persen, biaya beban listrik kita akan hemat," katanya.

Saat ini menurut Singgih masih ada sekitar 4.000-5.000 LPJU konvensional yang terpasang di Bantul. Di ruas jalan protokol Bantul pun masih ditemukan lampu konvensional yang telah dipasang sebelum tahun 2011. “Selama ini kalau rusak kami perbaiki, ini secara bertahap nanti kami ganti dengan LED yang lebih terang," katanya.

Dia menuturkan untuk pengadaan lampu LED membutuhkan anggaran Rp6,5 juta/unit untuk ukuran 90 watt, sementara Rp4,5 juta/unit untuk ukuran 60 watt. “Untuk [penerangan] jalan desa pakai yang 60 watt, untuk jalan provinsi dan kabupaten pakai yang 90 watt," katanya.

Selain itu, menurut Singgih, beberapa ruas jalan lainnya yang dinilai masih memerlukan tambahan LPJU antara lain di Jalan Samas ke arah utara, sekitar Pundong Pundong, dan di Jalur Cinomati.

Di Jalan Cinomati menurutnya akan ada penambahan 6 titik LPJU tenaga surya dari Kementerian Perhubungan yang akan dipasang di bulan ini. "Kemarin kami mengajukan 15 titik [LPJU Jalur Cinomati], yang di acc 6 titik, nanti kita lengkapi secara bertahap," ujarnya.

Sementara menurut Singgih, LPJU di jalan protokol lainnya di Bantul relatif sudah berfungsi normal. Sementara menurut Singgih kebutuhan LPJU di beberapa ruas jalan provinsi antara lain Jalan Palbapang Srandakan, dan Jalan Wonosari telah diakomodir oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DIY.

Kemudian, menurut Singgih, pihaknya juga telah menyampaikan masukan kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III DIY untuk pengadaan LPJU di beberapa ruas jalan nasional, antara lain di Ring Road Selatan dan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

"Kami mendapat banyak laporan dari masyakat, di Ring Road Selatan memang ada beberapa lampu yang mati dan nyalanya kurang terang, sudah kami sampaikan ke BPTD Jogja. Mereka secara bertahap sudah ada berbaikan tapi memang belum menyeluruh, ada beberapa spot yang masih blank spot, gelap," katanya.

Kemudian menurut Singgih wilayah JJLS masih membutuhkan sekitar 500 unit LPJU, mulai dari Srandakan ke timur hingga simpang empat Jalan Parangtritis arah Kelok 23. Sementara saat ini di JJLS hanya terpasang kurang dari 100 unit LPJU. "Sudah kami hitung [kebutuhan LPJU di JJLS], kalau mereka [Kementerian Perhubungan] memberikan bantuan keuangan ke Pemda [Bantul] nanti kami yang mengadakan, kalau mereka sendiri ya mereka sudah ada datanya, menjadi kewenangan Pusat," katanya.

Sementara menurut Singgih dalam beberapa hari belakangan ada beberapa unit LPJU yang rusak karena cuaca ekstrem. Beberapa LPJU diantaranya lampu konslet karena terkena air hujan, dan tiang yang roboh tertimpa pohon. Setiap hari, pihaknya mampu memperbaiki sekitar 20 unit LPJU.

"Kalau kerusakan LPJU tidak parah akan langsung kami perbaiki, kalau sampai patah [tiang LPJU] perlu waktu, karena kita tidak punya persediaan tiang yang langsung bisa dipasang," katanya.

Sementara untuk pemeliharaan 12.500 untuk LPJU tahun 2024 dialokasikan anggaran sekitar Rp1 miliar, dari kebutuhan Rp3,5 miliar per tahun. Anggaran tersebut untuk pengadaan suku cadang, tiang, kabel dan beberapa material pendukung lainnya. "Anggaran pemeliharaan kita per tahun masih jauh dari kebutuhan, maka dalam pemeliharaan kita prioritaskan untuk lampu di jalan utama, dan jalan protokol. Untuk [perbaikan] yang [jalan] lain kalau tidak harus mengganti lampu kita lakukan perbaikan sederhana," katanya.

Dia mengimbau agar pemudik yang akan melakukan perjalanan ke Bantul mengenali rute jalan dan medan yang akan ditempuh. "Kendaraannya agar dipersiapkan dengan baik. Apabila perjalanan mudik dapat dilaksanakan siang hari, mohon bisa dilaksanakan siang hari. Kalau siang kan lebih terang, kalau terpaksa malam hari harus menghafal medan dan rute agar perjalanan lancar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Gibran Membutuhkan NU untuk Membangun Bangsa

News
| Minggu, 28 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement