Advertisement

Promo November

Selama 4 Bulan, Pemkab Bantul akan Buang Sampah di TPS Sementara Gadingsari

Jumali
Sabtu, 23 Maret 2024 - 12:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Selama 4 Bulan, Pemkab Bantul akan Buang Sampah di TPS Sementara Gadingsari Sejumlah sampah menumpuk di timur Jembatan Gembiraloka Zoo, Gedongkuning, Banguntapan, beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul memastikan lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) akan berada di Gadingsari, Sanden, Bantul. TPSS itu akan menampung residu sampah usai penutupan TPST Piyungan selama 4 bulan.

"Karena kapasitas maksimal di sana hanya mampu menampung selama 4 bulan. Untuk itu kami juga berpacu untuk mencari lokasi lainnya nanti. Selain itu kami juga berusaha mempercepat pembangunan 3 TPST, sehingga diharapkan tidak sampai Sepetember [2024], sudah ada [ITF dan TPST] yang beroperasi," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Bambang Purwadi Nugroho, Sabtu (23/3/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Tok! Pembuang Sampah Sembarangan di Bantul Didenda hingga Rp400 Ribu

Lebih lanjut Bambang mengungkapkan, pemilihan lokasi TPSS di Gadingsari bukan tanpa alasan. Sebab, pemerintah kalurahan Gadingsari siap dan telah menyiapkan lahan untuk lokasi TPSS.

Tanah yang digunakan untuk lokasi TPSS, kata Bambang, bukanlah bertatus Sultan Ground. Akan tetapi tanah kas desa. Adapun lokasi tersebut telah memenuhi kriteria untuk TPSS. Di mana, selain mudah dijangkau, lokasi tersebut juga jauh dari pemukiman padat penduduk.

"Kami berharap masyarakat bisa menerimanya. Karena lokasi itu maksimal hanya digunakan selama 4 bulan," harap Bambang.

Bambang memastikan, keberadaan TPSS itu nantinya tidak akan menimbulkan persoalan baru berupa pencemaran lingkungan. Sebab, sampah yang akan dikirim ke lokasi tersebut akan dipilah terlebih dahulu. Untuk sampah yang dapat didaur ulang, akan didaur ulang. Adapun Pemkab Bantul akan mengirim sampah sekitar 50 ton per hari di lokasi tersebut.

Oleh karena itu, DLH telah mendesain TPSS tersebut agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Nantinya sampah yang dibuang nantinya juga akan disemprot dengan ecolindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah.

"Kami juga atur untuk kemiringan dan bak penampungan lindinya, termasuk melapisi semua permukaannya TPSS dengan geomembran. Agar air sampah atau lindi tidak mencemari tanah," lanjutnya.

Menurut Bambang, pihak pemerintah kalurahan Gadingsari menerima wilayahnya dijadikan lokasi TPSS dengan pertimbangan teknis. Di mana, lokasi TPSS tersebut merupakan cekungan dan berada jauh dari pantai. Sehingga diharapkan nantinya setelah ada TPSS, lokasi tersebut tidak lagi cekung.

"Mereka menerima karena memang untuk uruk. Nanti setelah 4 bulan selesai, kami akan tutup paving blok. Nah, lokasi tersebut akan digunakan untuk parkir dan wisata. Arahnya kesana. Jadi tidak asal buang sampah di sana dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Ada keberlanjutan untuk masyarakat dan pemerintah," ucap Bambang.

Sementara Panewu Sanden Deni Ngajis Hartono mengatakan jika lokasi untuk TPSS tersebut saat ini telah siap. Selain itu, tidak ada kendala terkait dengan masyarakat dan pemerintah kalurahan Gadingsari.

"Tinggal eksekusi saja. Tidak ada masalah," kata Deni.

Menawar ke Pemda DIY

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya tengah mempercepat pembangunan tiga TPST di Bumi Projotamansari.

Untuk ITF Bawuran dengan kapasitas 70 ton per hari ditarget rampung pada April 2024, sementara TPST dengan kapasitas 40 ton per hari di Dingkikan, Sedayu dan TPST Modalan dengan kapasitas 40 ton per hari ditarget rampung September 2024. Selain itu, kata Halim, pihaknya juga akan mempercepat pilah sampah di tingkat kalurahan.

"Dan, jika masih kurang, kami juga berusaha menawar ke Pemda DIY. Karena toh Sleman, Kota juga mengalami masalah jauh lebih besar dari Bantul. Mungkin diperpanjang [rencana penutupan TPA Piyungan] tidak di bulan April. Tapi ini kan keputusanya ada di DIY," ucap Halim.

Jika pun menawar, kata Halim, pihaknya jumlah sampah yang disetor ke TPA hanya beberapa ton saja. "Karena sampai saat ini juga setoran [sampah ke TPA] juga terus bisa ditekan," kata Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri

News
| Sabtu, 23 November 2024, 02:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement