Libur Lebaran 2024, Pemda DIY Minta Pemerintah Kabupaten & Kota Antisipasi Tarif Nuthuk
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY mewanti-wanti kabupaten-kota di wilayahnya untuk benar-benar maksimal memantau keamanan dan kenyamanan wisatawan selama libur Lebaran mendatang. Utamanya soal tarif parkir dan harga makanan di destinasi wisata agar jangan dibuat nuthuk atau lebih dari biasanya.
Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, Kemenhub RI memprediksi ada 11,7 juta pemudik yang berkunjung ke wilayah setempat selama Lebaran nanti. Sementara Dishub DIY memprediksi hanya 8,7 juta pemudik. Dispar DIY sendiri menargetkan 10 persen dari 11,7 juta pemudik menghabiskan waktu berlibur di Jogja.
Advertisement
"Banyak yang datang ke Jogja saya senang, diharapkan ada spending money, tapi di sisi lain harus ada antisipasi kepadatan yang luar biasa juga," kata Beny, Minggu (31/3/2024).
Menurut Beny, belanja wisatawan yang terjadi selama libur Lebaran tak dipungkiri akan membuat roda perekonomian warga tumbuh. Bisa dibayangkan saja jika satu orang wisatawan menghabiskan uang ratusan ribu selama di Jogja, maka dipastikan perputaran uang mencapai miliaran rupiah bahkan lebih.
"Kalau kita hitung misalnya saja minimal satu orang habiskan Rp500.000 dan itu akan luar biasa sekali perputaran ekonominya," jelas dia.
Hanya saja, salah satu yang disorot Pemda DIY adalah fenomena parkir dan harga makanan yang nuthuk. Pedagang dan juru parkir diminta jangan aji mumpung di masa libur Lebaran nanti. Kabupaten dan kota pun diminta untuk memperhatikan betul kondisi wilayahnya masing-masing.
"Kita antisipasinya jangan sampai terjadi hal yang menerus misalnya parkir, makanan, harus jelas informasinya," imbuhnya.
BACA JUGA: Dishub Kota Jogja Bidik 3 Lokasi Parkir Liar dengan Tarif Nuthuk di Kawasan Malioboro
Antisipasi soal kepadatan lalu lintas pun, kata dia sudah dilakukan oleh Dishub setempat. Di beberapa jalur wisata akan diberlakukan rekayasa lalu lintas. Sementara bagi pemudik yang hanya melintas di Jogja diminta untuk lewat jalur alternatif.
"Pada nantinya emang ga bisa dihindari karena semua mau ke Kota Jogja dan Malioboro atau pantai, kan harus ada mekanisme. Saya sudah minta ke kabupaten kota supaya siapkan rekayasa, termasuk dalam kota ada pengaturan lampu APILL," katanya.
Sebelumnya Dishub DIY telah menyusun jalur utama dan alternatif bagi para pemudik yang akan berkunjung ke wilayah setempat pada masa mudik Lebaran mendatang. Selain itu skema pengaturan lalu lintas juga disiapkan di beberapa titik guna meminimalisir kepadatan dan insiden kecelakaan selama masa mudik lebaran.
Kepala Seksi Pengendalian Operasi Dishub DIY Lazuardi menjelaskan, manajemen rekayasa lalu lintas selama Lebaran mendatang juga dilakukan oleh masing-masing kabupaten dan kota di titik yang biasanya padat. Pihaknya hanya mengatur jalur utama dan alternatif termasuk rekayasa di objek wisata.
"Kami sudah siapkan rekayasa di wilayah Patuk dan Mangunan. Karena prediksi dari pariwisata juga ada peningkatan yang signifikan di wilayah tersebut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement