Advertisement

Kendaraan Keluar Lebih Banyak Dari yang Masuk di Mudik Lebaran, Ini Analisis Dishub DIY

Yosef Leon
Rabu, 17 April 2024 - 20:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kendaraan Keluar Lebih Banyak Dari yang Masuk di Mudik Lebaran, Ini Analisis Dishub DIY Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (17/4/2024). Harian Jogja - Yosef Leon Pinsker

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan DIY menyatakan kendaraan keluar dari wilayah setempat memang lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan yang masuk pada masa mudik Lebaran 2024. Pasalnya, banyak pemudik yang lewat jalur alternatif dan tidak tercatat oleh kamera pemantau.

Data dari jawatan tersebut menunjukkan rentang periode 3-16 April 2024 ada 990.570 kendaraan masuk ke DIY dan 1.119.083 kendaraan keluar. Data itu diperoleh dari empat pintu masuk wilayah setempat yakni Tempel, Prambanan, Wates, dan Piyungan.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan jumlah pemudik maupun kendaraan yang keluar dan masuk ke wilayahnya selama libur lebaran lalu memang tidak sesuai dengan prediksi Kemenhub yang menyebut sebanyak 11,7 juta. Jika diakumulasikan kendaraan dan penumpang yang masuk DIY tak sampai di angka itu.

"Kami hanya mencatat data di terminal, stasiun dan bandara serta jalur utama masuk DIY, sedangkan jalur alternatif dan yang tidak kami rekomendasikan itu belum tercatat," katanya, Rabu (17/4/2024).

Baca Juga

Selama Libur Lebaran 2024, 750 Ribu Kendaraan Keluar Masuk Kabupaten Bantul

Arus Balik Lebaran, 1,2 Juta Orang Naik Angkutan Umum di H+4

H-3 Lebaran, Volume Kendaraan di Prambanan Mulai Meningkat

Hanya, Made menganggap mudik tahun ini lebih besar dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu arus lalu lintas secara umum di DIY masih tergolong ramai lancar, pada tahun ini disebutnya padat merayap tetapi masih dalam tahap terkendali. "Kendaraan yang masuk dan keluar banyakan yang keluar memang. Itu yang agak sedikit anomali. Kami kan kita tidak tahu ketika seseorang keluar DIY itu apakah dia memang penduduk sana, pemudik atau memang beraktivitas biasa. Itu yang perlu dianalisis lagi," jelasnya.

Made menyatakan, pemudik yang datang ke DIY juga sudah bisa mengakses banyak jalur tanpa melalui jalan utama. Mereka bisa melewati jalur alternatif maupun jalur lain yang direkomendasikan oleh Google Maps dan di sisi lain tak tercatat oleh kamera pemantau ACTS.

"Mungkin ke depan kami maunya seluruh kabupaten kota juga punya kontribusi yang sama dalam artian tidak hanya kami yang punya titik pencatatan kendaraan. Mereka juga kirim laporan arus selama lebaran tapi masih sebatas misalnya trafik dan itu manual," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement