Kendaraan Keluar Lebih Banyak Dari yang Masuk di Mudik Lebaran, Ini Analisis Dishub DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan DIY menyatakan kendaraan keluar dari wilayah setempat memang lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan yang masuk pada masa mudik Lebaran 2024. Pasalnya, banyak pemudik yang lewat jalur alternatif dan tidak tercatat oleh kamera pemantau.
Data dari jawatan tersebut menunjukkan rentang periode 3-16 April 2024 ada 990.570 kendaraan masuk ke DIY dan 1.119.083 kendaraan keluar. Data itu diperoleh dari empat pintu masuk wilayah setempat yakni Tempel, Prambanan, Wates, dan Piyungan.
Advertisement
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan jumlah pemudik maupun kendaraan yang keluar dan masuk ke wilayahnya selama libur lebaran lalu memang tidak sesuai dengan prediksi Kemenhub yang menyebut sebanyak 11,7 juta. Jika diakumulasikan kendaraan dan penumpang yang masuk DIY tak sampai di angka itu.
"Kami hanya mencatat data di terminal, stasiun dan bandara serta jalur utama masuk DIY, sedangkan jalur alternatif dan yang tidak kami rekomendasikan itu belum tercatat," katanya, Rabu (17/4/2024).
Baca Juga
Selama Libur Lebaran 2024, 750 Ribu Kendaraan Keluar Masuk Kabupaten Bantul
Arus Balik Lebaran, 1,2 Juta Orang Naik Angkutan Umum di H+4
H-3 Lebaran, Volume Kendaraan di Prambanan Mulai Meningkat
Hanya, Made menganggap mudik tahun ini lebih besar dibanding dengan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu arus lalu lintas secara umum di DIY masih tergolong ramai lancar, pada tahun ini disebutnya padat merayap tetapi masih dalam tahap terkendali. "Kendaraan yang masuk dan keluar banyakan yang keluar memang. Itu yang agak sedikit anomali. Kami kan kita tidak tahu ketika seseorang keluar DIY itu apakah dia memang penduduk sana, pemudik atau memang beraktivitas biasa. Itu yang perlu dianalisis lagi," jelasnya.
Made menyatakan, pemudik yang datang ke DIY juga sudah bisa mengakses banyak jalur tanpa melalui jalan utama. Mereka bisa melewati jalur alternatif maupun jalur lain yang direkomendasikan oleh Google Maps dan di sisi lain tak tercatat oleh kamera pemantau ACTS.
"Mungkin ke depan kami maunya seluruh kabupaten kota juga punya kontribusi yang sama dalam artian tidak hanya kami yang punya titik pencatatan kendaraan. Mereka juga kirim laporan arus selama lebaran tapi masih sebatas misalnya trafik dan itu manual," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Supriyani, Guru Honorer yang Dituduh Memukul Anak Polisi Divonis Bebas
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pabrik Es Portable Senilai 1,5 Miliar di Girikarto Akan Diuji Coba Pekan Depan
- Pemkot jogja Optimalkan Lahan Sempit untuk Genjot Produksi Ikan Lele
- Pilkada 2024, Dua TPS di Gunungkidul Berada di Kawasan Rawan Bencana
- Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
- Bawaslu Sleman Gelar Apel Siaga Jelang Masa Tenang dan Pemungutan Suara Pilkada
Advertisement
Advertisement