Advertisement
Serangan Wereng Meluas, DPP Kulonprogo Basmi dengan Pestisida

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Untuk mengatasi serangan hama wereng, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo melakukan pembasmian menggunakan pestisida. Pasalnya serangan hama tersebut terjadi merata di setiap kapanewon.
Kepala DPP Kulonprogo Drajad Purbadi menyebut Kapanewon Nanggulan dan Samigaluh yang paling banyak diserang hama wereng. "Hampir merata tapi tiap kapanewon intensitasnya beragam, yang paling banyak diserang berada di Nanggulan dan Samigaluh," terangnya, Selasa (23/4/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Lahan Pertanian di Kasihan Terserang Wereng, DKPP Bantul Lakukan Penyemprotan Insektisida
Drajad menjelaskan dinasnya sudah melakukan pendataan terhadap serangan hama wereng ini. Koordinasi penanganan juga sudah dilakukan terutama dengan petugas penyuluh pertanian di tiap kapanewon.
Pendataan hama wereng itu, jelas Drajad, dilakukan pengelompokan berdasarkan intensitasnya. "Kami kelompokan menjadi rendah, sedang, tinggi, dimana yang tinggi ini kondisinya sudah pembusukan. Setelah kami data kami siapkan langkah pembasmian dengan pestisida," ungkapnya.
Pembasmian hama wereng dengan pestisida tersebut, lanjut Drajad, dilakukan dengan tiga kali penyemprotan selama tiga hari berturut-turut. "Pestisida yang dipakai untuk menyemprot juga berbeda-beda tiap harinya, ini untuk mengantisipasi adanya resistensi yang dapat menyebabkan kekebalan hama wereng yang disemprot pestisida," jelasnya.
Penyemprotan pestisida, sambung Drajad, sudah mulai dilakukan. "Kami imbau agar petani juga dapat melakukannya secara mandiri, ini tantangan bersama yang mesti dilakukan secara gotong royong," katanya.
Drajad menjelaskan penyebab serangan hama wereng tahun ini lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran perubahan iklim yang terjadi secara mikro. "Kondisi cuaca yang tidak menentu, dimana kadang hujan, kadang panas, bagi wereng ini jadi momen perkembang biakan yang bagus, sehingga kejadian serangannya hampir merata di Kulonprogo," paparnya.
Selain itu kajian DPP Kulonprogo, menurut Drajad, ditemukan kelembaban udara yang memungkinkan wereng mudah berkembang biak dengan cepat. "Terutama serangan ini dilakukan wereng jenis batang coklat yang merusak pertumbuhan tanaman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Aplikasi Cek Bansos Digunakan Kemensos untuk Pemutakhiran DTSEN
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadi RTH, Eks TKP ABA Akan Ditanami Pepohonan Endemik Jogja
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
- Jadwal Terbaru SIM Keliling Bantul Juni 2025
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Juni 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten
- Jadwal Bus Sinar Jaya Rute Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul Hari Ini Minggu 1 Juni 2025
Advertisement
Advertisement