Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sinergi empat pilar stakeholder di tingkat kalurahan perlu diperkuat untuk meningkatkan dan mengembangkan pariwisata. Empat pilar tersebut adalah Pemerintah Kalurahan, Badan Permusyawaratan Kalurahan, Badan Usaha Milik Kalurahan dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid, menjelaskan sektor pariwisata merupakan lokomotif pembangunan perekonomian daerah. Mengingat sektor pariwisata begitu dinamis dan dapat mengakomodir berbagai bidang pembangunan, sepertinya kebudayaan, pertanian, industri kreatif, kuliner, fashion, transportasi, dan sebagainya.
Advertisement
BACA JUGA: Libur Lebaran, Dispar Sleman Gelar Seni Budaya di Kaliurang
“Pada 2023 sektor pariwisata mampu menyumbang pendapatan asli daerah [PAD] Kabupaten Sleman yang cukup besar, yaitu sebesar Rp353,45 milar atau 31,28 persen dari total PAD. Atas dasar itu kami senantiarsa mendorong pengembangan pariwisata khususnya yang berorientasi pada pembangunan pariwisata berbasis masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).
Pada 2024 ini pihaknya akan melakukan klasifikasi desa wisata. Oleh karenanya diharapkan agar para pengelola desa wisata untuk mempersiapkan sebaik-baiknya sesuai dengan potensi riil yang dimiliki. “Jangan sampai memberikan data informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan yang justru akan mengurangi penilaian,” katanya.
Salah satu upaya penguatan desa wisata di awal tahun 2024 ini Dinas Pariwisata Sleman mengajak 30 orang dari jajaran perangkat Kapanewon Prambanan, para lurah dan pelaku pariwisata se kapanewon Prambanan mengunjungi Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Bali pada Selasa-Jumat (23-26/4/2024).
Panewu Prambanan, Siti Wahyu Purwaningsih, mengajak para lurah di wilayahnya untuk lebih serius lagi memikirkan pembangunan pariwisata. “Dimulai dengan menginventarisir potensi yang ada secara jeli untuk selanjutnya mengolah potensi tersebut dalam rangka mendukung sektor pariwisata,” paparnya.
Tidak kalah pentingnya adalah membangun komitmen bersama antar stakeholder yang ada di wilayahnya serta mengimplementasikannya secara konsisten. “Termasuk komitmen untuk mengalokasikan dan mengupayakan pendanaan sektor-sektor pendukung pariwisata melalui berbagai alternatif diantaranya dana keistimewaan, ADD [Aokasi Dana Desa], anggaran pokir, dan sebagainya,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Advertisement
Advertisement